"Semakin ganas virus melalui varian-variannya. Pemerintah akan lebih mudah mengalahkannya dengan menggunakan vaksin dari berbagai platform, misalnya Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna dan Pfizer," tutur Jane dikutip dari Antara.
Menyadari hal itu, ujarnya, sudah semakin banyak masyarakat yang melakukan vaksinasi.
Dia menjelaskan hal ini perlu dipertahankan, karena berdasarkan data COVID-19 akan memberi dampak lebih mematikan kepada pasien yang belum menerima vaksinasi.
"Data menunjukkan bahwa kasus yang sakit dan meninggal sebagian besar adalah mereka yang belum divaksinasi," ujar doktor Bidang Penelitian Pelayanan Kesehatan dari Erasmus University, Netherland tersebut.
Hal serupa juga disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Soedjatmiko, SpA(K),
MSi.
Dia kembali mengingatkan pentingnya vaksinasi untuk menghindari bahaya COVID-19.
Berdasarkan data, ujarnya, COVID-19 sudah merenggut lebih dari 120.000 nyawa di Indonesia.
"Banyak anak Indonesia kehilangan orang tua akibat virus ini. Orang tua yang tidak mau divaksinasi, berarti tidak sayang kepada anak-anak dan keluarganya, karena membiarkan anak dan keluarganya lebih mudah diserang virus corona,” tutur Prof Soedjatmiko.
Baca Juga: Telah Dibuka Penerimaan Bintara Polri Bidan dan Perawat 2021, Ketahui Syarat dan Cara Daftarnya