Begini Fakta Program Digitalisasi Sekolah Terkait Indonesia Produksi Laptop Merah Putih

- 30 Juli 2021, 20:07 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim yang menjawab soal gonjang-ganjing jabatan rektor UI
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim yang menjawab soal gonjang-ganjing jabatan rektor UI /Jurnal Soreang/infopublik.id

JURNALSUMSEL.COM - Sebagai lanjutan dari program digitalisasi sekolah, Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong produksi Laptop Merah Putih.

Laptop Merah Putih ini akan dibagikan ke sekolah dari berbagai jenjang pendidikan, baik formal maupun nonformal.

Program digitalisasi sekolah sebenarnya sudah diluncurkan sebelum hadirnya pandemi.

Peluncuran perdana program digitalisasi sekolah dilakukan langsung oleh Nadiem Makarim di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, pada Rabu, 28 September 2019, ditandai dengan pemberian sarana pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kepada sekolah serta komputer tablet kepada siswa.

Baca Juga: Lolos Program Kartu Prakerja Gelombang 18, Berikut Tipsnya!

“Digitalisasi Sekolah merupakan terobosan baru di dunia pendidikan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam berbagai aspek pengajaran,” kata Nadiem pada jumpa pers peluncuran program Digitalisasi Sekolah, di Perpustakaan Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Selasa 17 September 2019.

Hadirnya pandemi, membuat program digitalisasi sekolah semakin diprioritaskan.

"Kita program 2021, salah satu terbesar adalah digitalisasi sekolah. Di mana kita memastikan bahwa berbagai macam toolkit TIK itu akan kita persiapkan, dan kita akselerasi dari sebelumnya," jelas Nadiem dalam acara Indonesia Bicara yang ditayangkan pada Kamis, 5 November 2020.

Melanjutkan program tersebut, Nadiem membeli 240.000 laptop beserta paket teknologi informasi komunikasi (TIK) produk dalam negeri (PDN) senilai Rp2,4 triliun.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BLT UMKM/BPUM Tahap 2 dan Alur Pencairannya, Lengkapi Syarat Ini

Selain Laptop, perangkat TIK yang rencananya akan dibeli untuk kebutuhan siswa-siswa sekolah antara lain router, connector, printer dan scanner. Pengadaan peralatan TIK ini diambil dari vendor di dalam negeri yang memenuhi persyaratan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).

Jumlah unit yang diterima tiap sekolah akan berbeda tergantung usulan tiap sekolah mulai dari SD, SMP, SMA, SMK, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

"Pemerintah mengalokasikan Rp2,4 triliun untuk dana alokasi khusus pendidikan tahun 2021 di tingkat provinsi, kabupaten atau kota untuk pembelian 240.000 laptop," kata Nadiem dalam jumpa pers virtual, Kamis, 22 Juli 2021.

Produksi laptop dilakukan konsorsium oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Indonesia (UI) juga perakitan dan after sales produk dalam negeri (PDN) melibatkan 400 SMK dan Politeknik.

Produksi Laptop Merah Putih akhir-akhir ini menuai banyak sorotan netizen, karena ketidaksesuaian antara harga dan spesifikasi laptop yang buat netizen 'meringis'.***

Editor: Mula Akmal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x