Selain Laptop, perangkat TIK yang rencananya akan dibeli untuk kebutuhan siswa-siswa sekolah antara lain router, connector, printer dan scanner. Pengadaan peralatan TIK ini diambil dari vendor di dalam negeri yang memenuhi persyaratan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
Jumlah unit yang diterima tiap sekolah akan berbeda tergantung usulan tiap sekolah mulai dari SD, SMP, SMA, SMK, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
"Pemerintah mengalokasikan Rp2,4 triliun untuk dana alokasi khusus pendidikan tahun 2021 di tingkat provinsi, kabupaten atau kota untuk pembelian 240.000 laptop," kata Nadiem dalam jumpa pers virtual, Kamis, 22 Juli 2021.
Produksi laptop dilakukan konsorsium oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Indonesia (UI) juga perakitan dan after sales produk dalam negeri (PDN) melibatkan 400 SMK dan Politeknik.
Produksi Laptop Merah Putih akhir-akhir ini menuai banyak sorotan netizen, karena ketidaksesuaian antara harga dan spesifikasi laptop yang buat netizen 'meringis'.***