Banyak Daerah Belum Mendapat Stok Vaksin Covid-19, Kemenkes: Vaksinnya Belum Datang Semua

- 26 Juli 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay/ Geralt

JURNALSUMSEL.COM - Program pengadaan vaksin Covid-19 di Indonesia masih terus dilakukan hingga saat ini.

Namun sejalan dengan diberikannya vaksin, saat ini masih banyak masyarakat yang masih terkonfirmasi positif Covid-19.

Angka lonjakan Covid-19 saat ini pun masih belum mengalami penurunan, terlebih angka kematian pun ikut naik.

Meski demikian, pemerintah terus menjalankan program vaksinasi Covid-19 yang diharapkan dapat mencapai herd immunity.

Baca Juga: Di Masa PPKM Raffi Ahmad Naikkan Gaji Seluruh Karyawannya 20%, Ini Alasannya

Dalam penyaluran vaksinasi Covid-19, ternyata keterbatasan stok menjadi kendala vaksinasi tidak merata di beberapa daerah.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Simpang Siur Kabar Jumlah Vaksin Covid-19, Kemenkes Akui Distribusi Tidak Merata".

"Permasalahan sebenarnya adalah karena memang vaksinnya belum datang semua. Kita butuh vaksin 426 juta dosis. Jumlah yang kita terima sampai saat ini 130 juta dosis," kata Siti Nadia Tarmizi dalam pernyataan tertulis, Senin26 Juli 2021.

Baca Juga: Petisi Untuk Sinetron Ikatan Cinta Ramai-ramai, Penonton Setia Nyatakan Alur Cerita yang Tak Masuk Akal

Menurut dia, dari total 130 juta dosis vaksin yang tersedia di Indonesia, 68 juta dosis di antaranya sudah didistribusikan ke seluruh daerah.

Sebanyak 50 persen dosis vaksin Covid-19 didistribusikan ke 7 provinsi di Jawa dan Bali. Sebab, angka kasus di wilayah itu yang cukup tinggi. Sisanya disebar ke 27 provinsi di luar Jawa dan Bali.

"Otomatis pembagiannya akan berbeda-beda. Memang jumlah vaksin yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan kita, karena vaksin datangnya bertahap," katanya.

Di samping itu, kata dia, jumlah vaksin yang didistribusikan menuju fasilitas pelayanan kesehatan di daerah disesuaikan dengan perhitungan seperti laporan stok vaksin hingga kecepatan laju penyuntikan.

Baca Juga: Aneh Tapi Nyata! 7 Fakta Psikologi yang Sering Terjadi Pada Manusia di Kehidupan Sehari-Hari

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sudah 61 juta penduduk yang menerima vaksin. "Dari 68 juta dosis vaksin yang terdistribusi itu pasti ada sisa, mungkin sekira 5 persenan," katanya.

Dia mengatakan, Bio Farma masih menyimpan sekira 65 juta juta dosis vaksin, 30 juta di antaranya berbentuk bahan baku yang sedang dalam proses produksi hingga empat pekan ke depan.

"Sebanyak 30 juta dosis lagi dalam proses pengujian mutu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan," katanya.

Ia mengatakan, Indonesia dijadwalkan menerima vaksin Sinovac dan AstraZeneca setiap bulan. Pada Agustus 2021, Indonesia dijadwalkan menerima tambahan 15 juta dosis vaksin Sinovac.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Bantuan Subsidi Upah BSU Rp1 Juta Cair, Kamu Wajib Penuhi 6 Kriteria Persyaratannya!

"Kita berharap nanti dari Covax Facility dapat 7 jutaan. Kemudian yang kita beli sendiri dari AstraZeneca ada juga. Itu perkiraannya sekira 3 juta," ujarnya.

Dia memperkirakan, Indonesia akan kedatangan 35 juta sampai 40 juta dosis vaksin pada Agustus 2021.

"Itu termasuk rencananya vaksin Pfizer dan mungkin Novavax. Pfizer akan datang akhir Agustus sekitar 2 juta atau 3 juta," katanya.***(Yusuf Wijanarko/Pikiran Rakyat)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x