Lonjakan kasus diiringi dengan tingginya tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di berbagai rumah sakit.
Ketersediaan oksigen tabung untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala berat pun sudah mulai menipis.
"Kita menyadari ketersediaan oksigen terbatas. Maka dari itu, pemerintah akan terus mengusahakan dan mencari jumlah oksigen secara maksimal," sebut Jodi Mahardi dalam konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube BNPB pada 4 Juli 2021.
Jodi Mahardi menuturkan, pemerintah akan menempuh berbagai cara guna memastikan ketersediaan oksigen tercukupi.
Baca Juga: Terbitkan Panduan Penggunaan Vaksin Sinovac pada Anak Usia 12-17 Tahun, Ini Penjelasan BPOM!
"Baik (penambahan melalui) di industri lokal maupun menyiapkan opsi impor oksigen. Saat ini, keselamatan rakyat adalah hukum pertama," ucapnya.
Sebelumnya secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menyoroti masalah ketersediaan oksigen.
Menurutnya, ketersediaan oksigen untuk merawat pasien Covid-19 bisa tercukupi jika oksigen industri dikonversi ke oksigen farmasi.
"Sekarang kita butuh data yang detail. Kita bikin konversi oksigen industri semua full ke oksigen farmasi. Kekurangan kita ini bisa nanti terpenuhi, jika oksigen industri itu semua kita fokus ke oksigen farmasi,” ucap Luhut.***(Rio Rizky Pangestu/Pikiran Rakyat)