JURNALSUMSEL.COM – Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan bahwa selama 20 tahun terakhir tidak pernah ada penyelenggaraan tes wawasan kebangsaan (TWK) seperti yang dilakukan untuk pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Seperti dikutip JURNALSUMSEL.COM dari Antara, “Dari reformasi sampai sekarang tidak ada lagi tes seperti itu,” ujar Bima.
Tidak diberlakukannya tes tersebut sejak dua puluh tahun lalu, Bima mengaku tidak mengetahui alasan pastinya, namun bisa jadi karena euforia reformasi.
Secara pribadi Bima mengaku bahwa ia pernah menjalani serangkaian tes TWK namun yang ditanyakan seputar komunisme bukannya radikalisme, karena pada zaman itu yang dilarang memang komunisme, leninisme, dan marxisme.
Baca Juga: Cek Kode Redeem PUBG Mobile Terbaru Update Resmi 21 Juni 2021 Disini, Dapatkan GVK Parachute Gratis
Salah satu contoh radikalisme ujarnya adalah hal-hal yang dilarang dan bertentangan dengan Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Bima mengatakan bahwa melalui TWK ini pemerintah mengharapkan lahirnya aparatur sipil negara (ASN) yang berintegritas.
Integritas yang dimaksud tuturnya, adalah memiliki sifat ASN yang selaras dengan norma, etika berbangsa dan bernegara.
Melalui tes wawasan kebangsaan ini, ujarnya, para asesor dapat mengetahui apakah calon ASN tersebut memiliki karakter antiradikalisme atau tidak.
Baca Juga: Klaim Kode Redeem CODM Call Of Duty Mobile Terbaru 21 Juni 2021 Disini, Gratis Puluhan Skin Premium