Bahkan, Gus Yaqut mencontohkan kegiatan munas di lingkungan Kemenag yang selalu diawali dengan pembacaan doa bersama secara Islam.
Menurut Gus Yaqut, tujuan mulia dari pembacaan doa tersebut adalah memohon keselamatan kepada Allah SWT, agar pegawai diingkungan Kemenag dijauhkan dari perbuatan munkar dan korupsi.
"Orang yang ingat dengan Tuhannya, dia tidak akan berani 'ngutil' (mencuri/korupsi)," kata Gus Yaqut.
Baca Juga: Prediksi Bayern Munchen vs PSG di Liga Champions
Baca Juga: Ini 11 Poin Surat Edaran Menag Gus Yaqut Tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H
Lebih lanjut, Gus Yaqut menuturkan bahwa doa lintas agama itu maksud (baik)-nya adalah untuk mengingatkan agar masing-masing umat di lingkup Kemenag tidak akan 'ngutil', tidak korupsi.
"Supaya juga tidak ada kesan yang berpotensi korupsi itu (pegawai) yang beragama Islam saja," imbuhnya.
"Asumsi saya, orang yang ingat kepada Tuhannya, maka dia tidak akan korupsi," sambungnya.
Sebelumnya, wacana pembacaan doa lintas agama yang dilontarkan oleh Menag Gus Yaqut mendapatkan penolakan dari berbagai pihak termasuk dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).***