Sementara itu, Irvan menjelaskan lebih jauh lagi bahwa faktor fisik dan psikis atau bahkan gabungan keduanya dapat menjadi penyebab terjadinya cryptic pregnancy atau kehamilan samar.
Selain itu, faktor hormonal atau hormon juga dapat mempengaruhi munculnya kondisi tersebut.
"Jadi, ini lebih kepada mental health dan soal sikap aware yang bersangkutan terhadap kondisi tubuhnya," kata Irvan.
Lebih jauh lagi, Irvan mengatakan bahwa kondisi cryptic pregnancy atau kehamilan samar, harus dapat dicegah dan dihindari sebisa mungkin.
Karena kondisi tersebut dapat berakibat buruk terhadap perkembangngan rahim dan juga saat persalinan terjadi.
Bagi ibu yang mengalami kondisi cryptic pregnancy, persiapan menjelang proses persalinan akan sangat minim, sehingga calon bayi hanya mendapat sedikit asupan gizi selama dalam proses kandungan.
"Kebetulan pada bayi ini tidak terjadi. Namun, kita (kaum perempuan) tentunya perlu lebih aware, lebih memperhatikan lagi soal kesehatan reproduksi," Jelas Irvan.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021 Tidak Cair
Baca Juga: Ingin Memulai Bisnis? Ini Tips dari Konsultan Keuangan
Sementara itu, pada kasus SZ, dirinya mengetahui tengah dalam keadaan hamil pasca memeriksakan diri ke puskesmas.