Marzuki Ali menyebut bahwa nasabah yang telah menabung tersebut memiliki tujuan agar hidupnya terjamin lebih baik di masa depan.
Namun, Marzuki Ali mengatakan bagaimana perasaan mereka ketika tiba-tiba mereka tidak mendapatkan bayaran apapun dari jaminan yang seharusnya berhak mereka dapatkan.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Calon Kapolri yang Beredar Masih Spekulasi, Mengapa?
“Mereka nabung di asuransi untuk jaminan masa depan, bagaimana perasaan tiba-tiba saat jatuh tempo, tidak dibayar,” pungkas Marzuki Alie.
Pak Menko @mohmahfudmd, mhn dibantu korban2 kejahatan manusia2 serakah, nasabah jiwasraya, bumi putra, jangan hanya asabri, mereka jg rakyat. Mereka nabung di asuransi utk jaminan masa depan, bgmn perasaan tiba2 saat jatuh tempo, tidak dibayar.— Marzuki Alie Dr.H. (@marzukialie_MA) February 12, 2021
Sebelumnya, keuangan asuransi negara Indonesia kembali digerogoti oleh para tikus berdasi di BUMN.
Pada Rabu 8 Januari 2020, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengumumkan pernyataan resmi terkait skandal Jiwasraya.
Jiwasraya diduga memiliki laba perseroan semu sejak 2006 karena telah melakukan rekayasa akuntansi (window dressing).
Setelah skandal Jiwasraya terungkap, seakan tiada henti kasus korupsi di lembaga asuransi negara kembali terjadi.