Sempat Memanas, Ini Penyebab Ketegangan Antara Masyarakat Adat Suku Dayak dengan Warga Madura di Kutai Barat

- 9 Februari 2021, 21:35 WIB
Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan. //Pixabay/PublicDomainPictures

JURNALSUMSEL.COM – Ketegangan antara masyarakat adat Suku Dayak dengan warga Madura yang bermukim di Kutai Barat, dikabarkan tengah memanas.

Hal tersebut ditengarai akibat buntut peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh pemuda Madura berinisial MM (21) terhadap seorang gadis Dayak di Kelurahan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat bernama Medelin Sumual.

Alhasil akibat perbuatannya, masyarakat adat Suku Dayak di Kutai Barat pun menjadi murka.

Parahnya lagi, MM beralasan membunuh korbannya akibat ditolak untuk berhubungan badan, sementara itu korban juga dibunuh ketika tengah dalam keadaan hamil muda.

Tidak hanya kepada MM, kasus ini juga sempat berdampak buruk terhadap meningkatnya tegangan antara masyarakat Adat Suku Dayak dengan warga Madura yang bermukim di Kutai Barat.

Ketegangan sempat memanas pada saat dilakukannya pelaksanaan sidang adat untuk menentukan tindakan selanjutnya bagi MM.

Baca Juga: Bukan Hanya Moment Kumpul Keluarga loh, Berikut 4 Arti dan Tujuan Imlek Sebenarnya yang Harus Kamu Ketahui

Baca Juga: Sukses di Pasaran, Berikut 5 Judul Anime Live Action yang Wajib Kamu Tonton

Di tengah sidang, sejumlah perwakilan ormas kesukuan di wilayah ini bahkan meminta kepada warga madura agar angkat kaki dari Ibu Kota Kabupaten Beradat yang selama ini kondusif.

Namun seiring berjalannya sidang adat yang juga dihadiri Dandim 0912/kbr Letkol INF Anang Sofyan Effendi, perwakilan Polres Kubar dan Kejaksaan Negeri Sendawar ini, pada akhirnya membuahkan hasil perdamaian agar suku madura tetap menjadi bagian warga Kubar.

Halaman:

Editor: Mula Akmal

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x