Peringati Sumpah Pemuda, Pengamat Politik Ini Kritik Aksi Demo Mahasiswa Soal RUU Ciptaker

27 Oktober 2020, 16:36 WIB
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens.* /Instagram.com/@bonihargens/

JURNALSUMSEL.COM – Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober yang akan jatuh pada hari Rabu besok.

Tepatnya pada 28 Oktober 1928, para pemuda di Indonesia mengikrarkan sumpah yang menyatakan sebagai satu nusa, satu bangsa, satu bahasa.

Memaknai arti Sumpah Pemuda, saat ini generasi muda di Indonesia punya tantangan yang lebih besar dalam membangun negeri.

Dilansir dari RRI, Pengamat Politik dan Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens mengatakan bahwa pemuda di zaman sekarang harus melawan musuh yang lebih banyak lagi, entah dari luar maupun dari dalam.

Baca Juga: Sinetron 'Indah Pada Waktunya' yang Tayang di SCTV Semakin Seru, Begini Sinopsisnya

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Juventus vs Barcelona, Cristiano Ronaldo Masih Tanda Tanya

Ia menerangkan bahwa musuh dari dalam misalnya terorisme, radikalisme, dan separatisme.

Terorisme yang merupakan masalah internasional masih menghantui bangsa ini.

Masalah lain lagi berupa dominasi pasar dan penguasaan infrastruktur digital seperti Over The Top (OTT) yang masih dikuasai oleh orang asing.

Menurutnya, para pemuda dan pemudi di Indonesia perlu memiliki ketangguhan dan kesiapan dalam menghadapi era modern saat ini.

Lebih lanjut mengenai pendapatnya tersebut, Beni juga menuturkan agar pemuda bisa lebih cerdas saat menghadapi kekacauan politik.

Baca Juga: Gubernur Sumsel dan Bupati Musi Banyuasin Luncurkan Inovasi Baru untuk Sejahterakan Petani Karet

Baca Juga: Peserta yang Lolos Seleksi CPNS 2019 Wajib Tahu! Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara

Melihat kembali soal demo tolak UU Cipta Kerja yang sempat heboh kemarin, pemuda Indonesia tak seharusnya bersikap anarkis.

Namun bisa dilakukan dengan merancang suatu aksi protes yang lebih cerdas dan damai dengan tidak menabrak norma dan hukum di Indonesia.

Masalah internal semacam ini juga dinilai menjadi PR bagi generasi muda untuk lebih bijak dalam melakukan aksi yang berhubungan dengan negara.

Melansir dari laman RRI pula, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy juga ikut bersuara mengenai pemuda di Indonesia.

Menurutnya, pemuda memiliki peran penting dalam pembangunan Indonesia saat ini.

Baca Juga: Diisukan Pensiun dari Timnas Prancis, Gelandang Manchester United Paul Pogba Kecam The Sun

Baca Juga: 5 Tips Sederhana Merawat Tanaman Saat Musim Penghujan, Begini Caranya

Namun, jika dilihat dari Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), capaian IPP Indonesia saat ini masih sangat rendah dibandingkan negara lain, yakni hanya 51.50 pada tahun 2018.

Meski begitu, menurutnya pembangunan pemuda tidak hanya didasarkan melalui IPP saja, tapi juga dalam Pembangunan Berkelanjutan yang sudah dirancang melalui Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa di tahun 2015.

Menko PMK juga meminta agar capaian IPP pada tahun ini bisa dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan layanan dalam pembangunan kepemudaan.

Banyaknya penduduk di Indonesia yang didominasi pemuda tentu menjadi PR bagi pemerintah dan generasi muda itu sendiri dalam membangun bangsa Indonesia ke depannya.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler