Menlu Retno Marsudi: Pemerintah Indonesia Upayakan Vaksin Covid-19 Melalui Strategi Diplomasi

23 Oktober 2020, 13:35 WIB
Menlu Retno Marsudi menyebut pemerintah akan menjalankan strategi diplomasi untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19. /PIXABAY/Alexandra_Koch

JURNALSUMSEL.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, pemerintah akan menjalankan strategi diplomasi untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19.

Diharapkan, strategi diplomasi ini bisa menghasilkanvaksin Covid-19 yang mampu mengakhiri pandemi di Indonesia.

Menlu Retno Marsudi menjelaskan, sejumlah komitmen penyediaan vaksin telah diperoleh Indonesia, baik melalui jalur bilateral maupun multilateral pada tahun 2020 sampai 2021.

Baca Juga: Waspada Dampak La Nina, Beberapa Wilayah di Indonesia Berpotensi Banjir dan Tanah Longsor

Pemerintah Indonesia memperkirakan, sebanyak 9,1 juta vaksin akan tersedia hingga akhir 2020.

Namun, kepastian waktu ketersediaannya bergantung pada izin penggunaan darurat yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Serta rekomendasi kehalalan dari Majelis Ulama Indonesia dan Kementerian Agama.

Baca Juga: Covid-19 Menjadi Pembahasan Pembuka pada Debat Terakhir Calon Presiden AS Donald Trump Vs Joe Biden

Adapun tujuan diplomasi ini sendiri, selain berupaya untuk membuka akses pemenuhan kebutuhan vaksin dalam negeri.

Diplomasi Indonesia juga diharapkan mampu digerakkan dalam mendukung vaksin multilateral.

Guna menunjukkan dukungan tersebut, Indonesia menyampaikan kontribusinya kepada CEPI serta menjadi bagian dari Dewan Investor CEPI (CEPI Investors Council).

Baca Juga: Mengenal Dopper, Latihan Anggota TNI yang Bikin Merinding

Serta secara tidak langsung menyampaikan bahwa Indonesia juga membantu penyediaan vaksin secara global.

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak saja memikirkan kepentingan nasionalnya.

Namun di saat yang sama juga selalu berusaha berkontribusi bagi dunia, termasuk hal terkait dengan vaksin.

Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini

Pada awal pandemi, diplomasi Indonesia akan lebih difokuskan untuk memenuhi kebutuhan alat diagnostics dan therapeutics seperti pasok alat pelindung diri (APD) dan jubah operasi.

Bahkan adanya upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan bahan baku obat terapi.

Tak hanya itu, sebelum melalui jalur diplomasi Indonesia juga telah lebih dulu menjalin kerja sama dengan 120 pihak. Terdiri dari 11 negara, 12 organisasi internasional, dan 97 organisasi nonpemerintah guna merespons pandemi Covid-19.

Baca Juga: 5 Pernyataan Kontroversi Rocky Gerung yang Mencengangkan

"Kemudian kerja sama alat diagnostic screening Covid-19 dengan menggunakan teknologi laser," kata Retno sebagaimana dilansir Jurnal Sumsel dari Antara.

"Setidaknya terdapat pengadaan ventilator sebanyak 1.900 unit melalui dukungan dan fasilitasi internasional, serta masih banyak yang lainnya,” lanjutnya.

Baca Juga: Scorpio Dicap sebagai Personal yang Menarik, Kenapa Ya? Ini Jawabannya!

Oleh karena itu, kerja sama yang terjalin ini juga dapat mendorong terjadinya pengembangan Prosedur Operasi Standar Darurat Kesehatan Masyarakat.

Serta dalam pembentukan Covid-19 ASEAN Response Fund untuk membantu negara-negara Asia Tenggara dalam mengatasi pandemi.***

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler