Curahan Hati Penggali Kubur Pasien Covid-19 di TPU Pondok Rangon: Kami Lelah

16 September 2020, 12:35 WIB
Petugas medis membawa jenazah pasien COVID-19 saat proses pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) /Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas./ANTARA FOTO

JURNALSUMSEL.COM - Jumlah oasien Covid-19 di DKI Jakarta terus bertambah. Begitu juga dengan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, tercatat sudah ada 1.450 pasien Covid-19 di Jakarta yang meninggal dunia.

Sebagian besar dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Pondok Rangon.

Baca Juga: Rumor Sriwijaya FC Gaet Cristian Gonzales, Ini Reaksi Tak Biasa Budiardjo Thalib

Kini tempat pemakaman para pasien Covid-19 di Jakarta juga terancam tidak akan tersedia lagi dalam waktu dekat.

Hal ini dikisahkan oAdang yang bekerja sebagai tukang gali kubur pasien Covid-19 yang ada di TPU Pondok Rangon.

Pria ini menjelaskan bahwa dalam sehari saja, dia bisa menguburkan 2 sampai 3 pasien pandemi Covid-19.

Baca Juga: HP Samsung Galaxy Ini Turun Harga, Baca Dulu sebelum Beli

Kenaikan ini terjadi sejak pandemi Covid-19 mengganas di ibukota sejak awal tahun 2020 kemarin.

“Kami telah menguburkan begitu banyak orang. Kami lelah," ucap Adang sebagaimana dikutip Jurnal Sumsel dari PR Bandung Raya dalam artikel "Jakarta Darurat Covid-19, TPU Pondok Rangon Terancam Penuh, Pengakuan Tukang Gali Kubur: Kami Lelah".

Sejauh ini, dalam sehari pemakaman Pondok Rangon setidaknya bisa menyapkan 25 lubang untuk ditempati jenazah.

Baca Juga: Perdana Rilis Redmi 9C Laris di E-Commerce, Berikut Harga dan Spesifikasinya

Indonesia sendiri tercatat sebagai negara yang paling banyak terdampak virus corona di Asia tenggara dalam hal kasus kematian, yang sejauh ini sudah tercatat sebanyak 8.841 orang meninggal oleh Covid-19.

Diprediksikan jika Indonesia terus mengalami peningkatan, pemakaman Pondok Rangon diprediksi akan mencapai limit kapasitasnya bulan depan. 

Hanya jika Pemerintah tidak bisa menanggulani pandemi dengan baik.

Baca Juga: 6 Aplikasi Video Call Terbaik, Cocok Buat Digunakan Saat PSBB Jakarta

Pada Juni 2020 lalu, Pemerintah telah menginstruksikan Kota Jakarta dengan melonggarkan PSBB yang sudah dilaksanakan sejak bulan April lalu. 

Namun, timbul masalah baru yakni penambahan korban yang terus berlanjut yang mengakibatkan rumah sakit di Jakarta mengalami penuh.

“Ini keadaan darurat, lebih mendesak daripada awal pandemi,” ucap Anies Baswedan pada Rabu, 9 September 2020.

Baca Juga: 7 Drama Korea Terbaik dengan Rating Tinggi pada Bulan Agustus 2020

Dengan hal ini membuat 10 juta orang di Jakarta harus kembali lagi bekerja di rumah.

Anies Baswedan mengatakan jika ruang isolasi dan unit perawatan intensif di rumah sakit rujukan Covid-19 sekitar 80 persen sudah terisi.

“Ini soal penyelamatan warga Jakarta. Jika dibiarkan teus menerus rumah sakit tidak akan mampu menampung dan akibatnya angka kematian tinggi,” katanya.

Baca Juga: Kabar Terbaru Covid-19 di Sumsel, 50 Sembuh, 4 Orang Meninggal Dunia

Para Dokter di Jakarta menyambut baik PSBB jilid dua di Jakarta, yang dinilai bisa melonggarkan beban rumah sakit.

Namun, banyak yang menyayangkan harusnya Jakarta tidak melonggarkan PSBB sedari awal.

Baca Juga: 5 Tanaman Hias Daun Perak yang Banyak Diburu dan Bisa Jadi Barang Bisnis, Aglonema Salah Satunya

“Kami merasa situasi semakin menakutkan. Jumlah kasus meningkat dari hari kehari dan tidak menunjukan penurunan,” ucap Dr. Erlina Burhan dari RS Persahabatan.

Hingga saat ini Indonesia sudah mencatatkan kasus Covid-19 sebanyak 222 ribu dengan pasien sembuh mencapai 158 ribu, dari total kasus 29 juta di seluruh dunia.***(Yuda Ahmad Permana/PR Bandung Raya)

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: PR Bandung Raya

Tags

Terkini

Terpopuler