Demo Tolak Kenaikan Harga BBM digelar Hari Ini, Jokowi Minta Rakyat Sampaikan Aspirasi Sesuai Aturan

6 September 2022, 08:41 WIB
Presiden menyampaikan penjelasan bahwa Keputusan atas Kenaikan Harga BBM merupakan pilihan terakhir .* /ANTARA/

JURNALSUMSEL.COM - Jokowi resmi mengumumkan kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.

Keputusan Jokowi untuk menaikkan harga BBM tersebut menuai kontra di seluruh kalangan masyarakat, khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah.

Untuk itu, hari ini beberapa lapisan masyarakat akan menggelar demo serentak untuk menolak kenaikan harga BBM.

Baca Juga: Jokowi Tanggapi Santai Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan Harga BBM: Ini Kan Negara Demokrasi

Dalam hal ini, elemen buruh menjadi salah satu pihak yang bakal menggelar demi besar-besaran menolak harga BBM yang dinilai terlalu memberatkan.

Presiden Jokowi akhirnya buka suara menanggapi rencana demo penolakan BBM yang akan digelar buruh di Jakarta hari ini.

Jokowi berpesan kepada peserta demo agar penyampaian aspirasi dilakukan dengan cara yang baik.

“Sampaikan dengan cara-cara yang baik,” kata Jokowi kepada wartawan di sela kegiatannya di Jakarta, Senin, 5 September 2022.

Jokowi tidak mempermasalahkan adanya rencana aksi demo tolak kenaikan BBM yang digelar serikat buruh lantaran Indonesia merupakan negara demokrasi.

Baca Juga: Mulai Turun! Ini Daftar Harga BBM di 34 Provinsi per 1 September 2022

“Ya ini kan negara demokrasi,” ucapnya, dikutip dari Antara, Selasa, 6 September 2022.

Sebelumnya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan akan menggelar aksi besar-besaran menolak kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Solar hingga Pertalite.

Rencananya, para buruh akan menggelar demo di kantor DPR RI untuk meminta pimpinan lembaga tersebut memanggil para menteri terkait dengan kebijakan perekonomian.

"Pimpinan DPR an Komisi terkait ESDM DPR RI harus berani membentuk Pansus atau Panja BBM," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 3 September 2022.

Iqbal menyampaikan aksi demo tersebut tak hanya digelar di Jakarta, namun juga digelar secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.

Dia menyampaikan beberapa alasan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.

Pertama, akan menurunkan daya beli masyarakat yang saat ini tengah turun 30 persen.

Baca Juga: Beda dengan Jokowi, Polisi Menilai 'Citayam Fashion Week' Mengganggu Masyarakat Karena Tak Berizin

Dengan naiknya BBM, menurutnya daya beli masyarakat akan turun lagi menjadi 50 persen karena peningkatan angka inflasi menjadi 6,5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket.

Di sisi lain, kata dia, upah buruh tidak mengalami kenaikan selama 3 tahun terakhir sehingga semakin menyulitkan kondisi buruh.

Kedua, penolakan kenaikan harga itu juga dilakukan lantaran kondisi harga minyak dunia yang justru tengah menurun. Dia menilai ada kesan pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat.

Sementara itu, aparat gabungan dari polisi, TNI, dan Pemprov DKI akan mengerahkan 4.000 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa di Jakarta hari ini.

“Ada sekitar 4.000 personel gabungan,” ujar Kabag Operasi Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Saufi Salamon di Monas, Jakarta, Senin, 5 September 2022.***

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler