JURNALSUMSEL.COM- Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memberikan pendapatnya terkait situasi sosial-politik Indonesia.
Seperti dikutip Jurnal Sumsel dari ANTARA, Moeldoko menegaskan pentingnya perhatian terhadap potensi ancaman ideologi dalam negeri.
Hal itu disampaikan Moeldoko saat menjadi pembicara Pelatihan Kepemimpinan Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) secara virtual di Jakarta pada Rabu, 7 April 2021.
Moeldoko menilai, ancaman tersebut nyata dan dapat mengancam keutuhan negara dan stabilitas sosial-politik.
Menurut Moeldoko, tanpa stabilitas sosial-politik, proses pembangunan tidak bisa berjalan dengan baik.
Lebih lanjut, Moeldoko menyampaikan sejak tahun lalu pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Kebijakan tersebut mencakup upaya pemulihan kesehatan dan juga pemulihan ekonomi dengan memberikan insentif, baik di sisi permintaan maupun di sisi penawaran.
Seperti diketahui, untuk tahun 2020, anggaran PEN adalah sebesar Rp695 triliun. Sementara pada tahun 2021, alokasi anggaran PEN mencapai Rp699,4 triliun.
“Angka ini dinamis, dalam arti masih bisa berubah sesuai perkembangan dan kebutuhan. Untuk program PEN 2021 sendiri meliputi lima kluster yaitu kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM dan korporasi, insentif usaha, dan program prioritas,” kata Moeldoko.
Tak hanya itu, Moeldoko juga menuturkan, bahwa itu merupakan upaya untuk keluar dari krisis, dan sekaligus menjaga agar Indonesia tetap berada di jalur yang benar untuk mewujudkan Visi Indonesia Maju 2045.
Baca Juga: Minta Dilakukan Doa Lintas Agama, Menag Gus Yaqut: Ini Kementerian Agama, Bukan Kementerian Islam
“Diperlukan koordinasi yang baik dari setiap instansi dan lembaga terkait untuk bersama-sama mengatasi pandemi dan sekaligus memulihkan perekonomian,” ucapnya.
Selain itu, Moeldoko mengatakan diperlukan kepemimpinan yang kuat, tegas, berani mengambil keputusan, serta mau mendengar.
Kemudian juga analisis memadai dari bawahan, dari akademisi, praktisi, serta komponen masyarakat lainnya.
“Terutama bagi mahasiswa. Karena masa depan ada di tangan kalian. Siapkan lah diri sebaik-baiknya melalui berbagai kegiatan untuk mengisi proses leadership sehingga bisa memahami situasi, termasuk melakukan asesmen terhadap faktor-faktor internal maupun eksternal,” tandasnya.***