Tak Ragu Keluarkan SKB 3 Menteri Terkait Aturan Pakai Jilbab di Sekolah, Yaqut: Biar Saja Dibilang Anti Agama!

11 Februari 2021, 10:29 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. /Foto: Kemenag RI

JURNALSUMSEL.COM – Akhir-akhir ini sedang ramai berita mengenai kejadian pemaksaan siswi nonmuslim untuk mengenakan jilbab di sekolah Negeri.

Alhasil, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berani memberikan keputusan terkait alasannya menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang berhubungan dengan aturan pemakaian jilbab bagi nonmuslim di Sekolah.

Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri resmi dikeluarkan pada Rabu, 3 Februari 2021 kemarin. Adapun ungkapan langsung dari beberapa menteri mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Kamu Mahasiswa? Segera Daftar Kampus Mengajar 2021: Program Kampus Merdeka, Ada Insentif Bulanan!

Baca Juga: Begini Cara Mudah Dapat Bansos BST Rp300 Ribu Meski Tak Miliki Kartu KIS, Kamu Cuma Perlu NIK!

Baca Juga: Atalanta Kantongi Tiket Final Piala Italia Usai Lumat Napoli 3-1

Seperti terlihat di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Agama mengatakan bahwa penggunaan seragam dan atribut keagamaan di sekolah Negeri tidak diwajibkan.

Berdasarkan informasi, SKB Tiga Menteri yang telah diterbitkan itu mengacu pada aturan penggunaan pakaian seragam dan atribut kekhususan agama di lingkungan sekolah.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Tidak Paksakan Jilbab di Sekolah, Gus Yaqut Buka Suara Jika Disebut Antiagama".

Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama membeberkan alasannya terkait keputusan yang diambilnya yakni dengan menerbitkan SKB Tiga Menteri.

Ia mengaku tak ragu jika setelah mengambil keputusan tersebut ia akan dicap sebagai orang yang anti agama.

Baca Juga: Simak, Mahasiswa Penerima Bantuan UKT 2021, Tak Diizinkan Terima Beasiswa Lain. Ini Alasannya!

Baca Juga: Syarat Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 di www.prakerja.go.id yang Akan Segera Dibuka

“Ya kalau saya sih biar saja dibilang anti agama, saya ini anak kiai, cucu kiai, hidup di pesantren, masa saya dibilang anti agama, kan gak juga,” kata Yaqut Cholil Qoumas dari chanel Youtube Tsamara & The Professor pada Rabu, 10 Februari 2021.

"Kita sih santai saja, karena saya melihat bahwa ini untuk ke depan, untuk anak-anak kita ke depan, ini sangat berguna. Apalagi untuk menjaga Indonesia, yang kita tahu beragam,” lanjutnya.

Ia juga menjelaskan bahwa kita sebagai manusia tak berhak untuk mengurusi pakaian dari manusia lainnya. Apalagi mengurusi urusan masing-masing individu dengan Tuhannya.

Kenyataannya semua orang memiliki urusannya masing-masing dengan Tuhan.

“Ngapain kita ngurusin urusan dia? Urusan kita sama Tuhan aja belum tentu beres, begitu loh,” kata Yaqut Cholil Qoumas.

Di akhir pembicaraan, Menteri Agama RI tersebut kembali menekankan bahwasanya penggunaan atribut kekhususan seperti keagamaan adalah permasalahan pribadi setiap individu, tak ada paksaan apapun.

Adapun terkait tanggapannya atas pandangan orang lain yang memungkinkan dirinya dicap anti agama. Yaqut Cholil Qoumas malah tak menggubrisnya, ia justru bersikap santai.***(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Editor: Nabilla Erika Putri

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler