WASPADA! Dampak Cuaca Ekstrem, BMKG: Terutama Pelaku di Sektor Transportasi

4 Februari 2021, 06:45 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem /Pixabay/pexels

JURNALSUMSEL.COM- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau kepada masyarakat dan semua pihak terutama yang terkait dengan sektor transportasi untuk waspada.

"Kami mengimbau masyarakat dan semua pihak yang terkait dengan sektor transportasi,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam kegiatan Webinar MNC News Let's Talk dengan tema "Waspada Cuaca Ekstrem di Sektor Transportasi", seperti dikutip dari laman resmi BMKG, Selasa 2 Februari 2021.

Ia menambahkan bahwa himbauan tersebut dilakukan karena adanya potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di puncak musim hujan ini.

“Agar selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca signifikan atau potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di puncak musim hujan ini, demi mewujudkan keselamatan dalam layanan transportasi," tambahnya.

Dwikorita menjelaskan, saat ini di wilayah Indonesia sedang mengalami beberapa fenomena cuaca yang terjadi secara bersamaan.

Baca Juga: Berpotensi Hujan Disertai Kilat, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca di Jabodetabek

Baca Juga: Instagram Akan Nonaktifkan Fitur Membagikan Ulang Unggahan Feed ke Stories, Begini Penjelasanya!

Seperti, adanya Monsoon Asia serta Daerah Konvergensi Antar Tropis (ITCZ) atau Zona Pertemuan Angin dari arah Asia dan dari arah Australia.

Ini semua memperlihatkan anomali yang mengarah pada penguatan curah hujan tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia.

Fenomena MJO yang merupakan pergerakan kumpulan awan-awan hujan dari Samudera Hindia sebelah Timur Afrika yang saat ini sedang melintasi wilayah Indonesia menuju Samudera Pasifik.

Fenomena ini berpengaruh dalam meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia, ditambah Kombinasi antara MJO, gelombang Rossby Ekuator, gelombang Kelvin, dan gelombang Low Frequency di wilayah dan periode yang sama.

Seperti di Laut China Selatan, Samudera Pasifik utara Papua, Samudera Hindia barat Lampung hingga selatan NTT, sebagian besar Jawa, Bali, NTT bagian barat, Laut Bali, Laut Sumbawa.

Baca Juga: Terjadi Peningkatan Aktivitas, Status Gunung Raung di Jawa Timur Naik Jadi Waspada

Baca Juga: Pendiri Pasar Muamalah Yang Melakukan Transaksi Dengan Dinar dan Dirham Ditangkap Polri, Ini Motifnya

Hal ini mampu meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.

"Ditambah fenomena La Nina yang saat ini juga masih aktif dengan Indeks moderat yang mengarah ke kondisi lemah dan diprediksi menjadi normal pada bulan Mei 2021. Kami memprediksi peningkatan curah hujan bulan Januari hingga Maret 2021 dapat mencapai 40-80% dari normalnya," imbuh Dwikorita.

Selain itu Peningkatan curah hujan ekstrem tersebut sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik.

Selain itu, ada juga hujan lebat disertai kilat atau petir dan gelombang tinggi yang dapat membahayakan pelayaran dan penerbangan.

Maka dari itu, masyarakat diharapkan tetap selalu memonitor informasi cuaca dari BMKG (Cuaca publik, Cuaca penerbangan dan Cuaca Maritim).

Baca Juga: Bupati Terpilih Sabu Raijua Bekewarganegaraan AS, Pengamat Politik: Kemenangannya Bisa Dibatalkan

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Daerah Ini, BMKG: Berpotensi Banjir!

Masyarakat dapat memperoleh informasi melalui kanal-kanal yang tersedia, baik melalui call centre 196, website www.bmkg.go.id, sosial media @infoBMKG di instagram dan YouTube, serta pada aplikasi Smart Phone infoBMKG yang dapat diinstal dari Play Store atau Apple Store.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem.

Saat ini cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin puting beliung, tsunami dan sebagainya masih terus terjadi.

Ia juga mengajak masyarakat untuk selalu memantau peringatan dini kondisi cuaca yang disampaikan oleh BMKG sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo.

"Pada kesempatan ini, saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat untuk merapatkan barisan agar aspek keselamatan dan pelayanan transportasi bisa tetap berjalan dengan maksimal," jelas Menhub.

Baca Juga: Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air SJ182 Dikenal Sebagai Sosok Teladan di Mata Rekan Kerjanya

Baca Juga: Presiden Jokowi Instruksikan PPKM Gunakan Pendekatan Mikro, Menko Airlangga : Itu Penting!

Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, dalam rangka mengantisipasi adanya cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi kelancaran operasional transportasi.

Oleh sebab itu, untuk upaya mitigasi maka dibutuhkan dukungan dan koordinasi dari seluruh pihak terkait.

Khusunya BMKG, para operator sarana transportasi serta seluruh stakeholder terkait termasuk juga masyarakat untuk selalu waspada dan memperhatikan kondisi cuaca.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler