Sasar Keluarga Muda, Presiden Jokowi: BKKBN Harus Pakai Metode Komunikasi Kekinian

29 Januari 2021, 07:00 WIB
Presiden Jokowi. /setkab.go.id/ Humas/Jay

JURNALSUMSEL.COM- Presiden RI Joko Widodo meminta jajaran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk memakai metode komunikasi kekinian.

Hal itu dilakukan sebagai strategi baru dalam melakukan upaya pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.

Permintaan itupun tersebut disampaikan Presiden Jokowi secara langsung saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kemitraan Program Bangga Kencana pada Kamis 28 Januari 2021 di Istana Negara, Jakarta.

“Saya mengajak BKKBN beserta seluruh jajarannya dari pusat sampai ke desa, untuk menggunakan strategi yang berbeda dalam melakukan pendampingan dan pemberdayaan,” ujarnya.

Presiden Jokowi menambahkan bahwa strategi yang berbeda itu dilakukan karena saat ini kelompok yang menjadi target utama pemberdayaan adalah generasi muda.

Baca Juga: Hampir 30 Tahun Meracik Bumbu Indomie Nunuk Nuraini Meninggal Dunia, Warganet Berterima Kasih

Baca Juga: Jangan Remehkan!, Inilah 7 Cara Hadapi Sidang Skripsi Online Buat Kamu yang Lagi Ujian

“Karena kelompok sasaran utama binaan Bapak-Ibu adalah generasi muda, keluarga-keluarga muda yang lebih berkarakter digital,” sambungnya.

Selain itu, Presiden menyampaikan, Indonesia tengah menghadapi bonus demografi dan keluarga muda mendominasi keluarga Indonesia saat ini dan ke depan.

Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa semua itu harus diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan terkhusus BKKBN agar nantinya Indonesia emas dapat terwujud karena melahirkan keluarga yang sehat, produktif, dan berkualitas.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meminta BKKBN menggunakan cara komunikasi yang kekinian.

Metode komunikasi kekinian ini dapat dilakukan saat sosialisasi program-program pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana kepada keluarga-keluarga muda yang berkarakter digital tersebut.

“Semuanya punya gawai, semuanya punya gadget, semuanya punya HP dan sering melihat HP, yang aktif di media sosial. Oleh karena itu, metode komunikasi BKKBN juga harus berubah, harus berkarakter kekinian,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Prabowo Sebut Jenderal Wismoyo Arismunandar Sebagai Sosok Teladan

Baca Juga: Dinilai sebagai Alat Ukur Kecerdasan, 11 Tips ini Bantu Tingkatkan Kemampuan IQ Kamu

Menurut Jokowi, penyampaian-penyampaian informasi harus menggunakan media-media yang kekinian agar pesan itu sampai ke sasaran yang diinginkan.

Tak kalah pentingnya, Presiden Jokowi mengingatkan BKKBN untuk tidak hanya mensosialisasikan mengenai jumlah anak dan jarak antar kelahiran.

Namun, juga mengenai upaya membangun ketahanan keluarga secara utuh di berbagai bidang baik bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan anak, dan kebahagiaan keluarga

“Mulai dari penanganan gizi, kualitas sanitasi, kualitas lingkungan, akses pendidikan, kesehatan, sampai juga terjaganya sumber-sumber pendapatan adalah pilar kesejahteraan dan ketahanan keluarga setiap keluarga Indonesia,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran BKKBN dari tingkat pusat sampai ke kader penggerak yang ada di kampung-kampung dan desa-desa.

Kemudian Presiden Jokowi mengungkapkan, berdasarkan data yang diperoleh, petugas penyuluh KB Desa dan sub petugas penyuluh KB seluruhnya berjumlah 1,2 juta, terdiri dari PNS dan Non-PNS.

Baca Juga: Indonesia Sering Banjir, Tepatkah Keputusan Membeli Mobil Listrik? Simak Fakta Berikut Ini!

Baca Juga: Istri Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo Diduga Terlibat Kasus Korupsi Izin Ekspor Benur

Hal itu dilakukannya untuk menjawab usulan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo agar para penyuluh dan para petugas KB yang ada di desa dapat mengikuti seleksi PNS.

Seperti sebagai tenaga fungsional maupun juga sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Menjawab hal itu, Presiden Jokowi tidak tertutup kemungkinan untuk hal tersebut.

Menutup sambutannya, Presiden menegaskan bahwa program yang dilakukan BKKBN memiliki peran strategis bagi masa depan bangsa dan negara Indonesia.

Hal ini disebabkan keluarga merupakan bagian yang sangat penting dalam membangun bangsa dan negara.

“Sesungguhnya keluarga adalah tiang negara. Jika setiap keluarga hidup secara berkualitas, maka Indonesia juga akan berkualitas, Indonesia juga akan sejahtera,” tegasnya.

Baca Juga: 7 Makanan Ini Baik Dikonsumsi Saat Diet, Dijamin Tak Buat Berat Badanmu Naik!

Baca Juga: Jangan Lakukan Kesalahan Fatal Ini Saat Daftar Seleksi CPNS 2021, Peserta Bisa Gagal Lolos Jadi PNS!

“Dan jangan lupa, di tengah keluarga yang sejahtera akan lahir keluarga yang sehat, keluarga yang cerdas,” sambungnya.

Dalam kegiatan tersebut, Presiden juga didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

Turut hadir juga secara virtual sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju serta jajaran BKKBN dari tingkat pusat dan daerah di seluruh Indonesia.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler