Vaksin Covid-19 Bisa Gedein Alat Kelamin Pria dan Ada Microchip di Dalamnya? Ini Penjelasan Lengkap

27 Januari 2021, 20:45 WIB
dr Tirta. /Instagram.com/@dr.tirta//Instagram.com/@dr.tirta

JURNALSUMSEL.COM - Hari ini, 27 Januari 2021, Presiden RI Joko Widodo beserta para kabinetnya sudah melakukan penyuntikkan Vaksinasi Covid-19 tahap kedua.

Vaksin Covid-19 sendiri dinilai oleh para pemerintah mampu untuk mengatasi virus Covid-19 yang sedang menyebar dengan hebatnya di seluruh dunia.

Cukup banyak masyarakat Indonesia yang pro dan kontra dengan vaksinasi Covid-19 dari Sinovac ini, kemungkinan masyarakat yang tidak menginginkan untuk melakukan penyuntikkan vaksin Covid-19 ini karena kurangnya sosialisasi dan penjelasan kepada masyarakat.

Sejak keputusan vaksinasi Covid-19 akan dilakukan di Indonesia, banyak sekali berita hoax yang tersebar di sosial media dan opini cocoklogi dari masyarakat.

Dimulai dari adanya mikrochip di dalam vaksin, adanya dokter yang mati setelah di vaksin, bahkan ada yang bilang bahwa vaksin Covid-19 bisa membesar alat kelamin pria.

Baca Juga: Listyo Sigit Prabowo Resmi Menjabat Kapolri, Naik Jabatan Jadi Jenderal

Baca Juga: Selain Covid-19, Kini WHO Sebut Virus Nipah bisa Jadi Ancaman Pandemi Baru di Asia

Mendengar hal itu, dokter Tirta yang merupakan salah satu relawan istana untuk melaksanakan vaksin Covid-19 dan relawan pencegahan virus Covid-19 angkat bicara.

Melalui podcast Deddy Corbuzier, di mana dokter Tirta diundang oleh Deddy Corbuzier dia menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 dapat membesarkan penis itu bohong.

Meski di dalam vaksin pfizer terdapat sedikit kandungan obat viagra, bukan berarti vaksin Covid-19 dapat membersarkan alat kelamin pria.

"Vaksin bisa gedein penis itu hoax bro, vaksin pfizer itu emang ada sedikit kandungan obat viagranya, tapi bukan berarti vaksin itu dapat membesarkan penis, itu hoax bro" ujar dokter Tirta yang dikutip Jurnal Sumsel dari podcast Deddy Corbuzier.

Selain itu, Deddy juga menanyakan mengenai opini-opini masyarakat dan penjelasan maksud dari Menteri Kesehatan akan barcode saat penyuntikkan vaksin itu apa.

Apakah benar di dalam vaksin Covid-19 ada microchipnya, dokter Tirta menjawab dan menjelaskan dengan gaya ceplas ceplosnya.

Baca Juga: 8 Waktu Paling Mustajab untuk Berdoa Agar Cepat Terkabul, Nomor 4 Jarang Diketahui!

Baca Juga: Sempat Tertinggal, Lacazette Menyelesaikan Kemenangan Arsenal Atas Southampton 3-1

"Sepenting apa sih lu, sampe otak lu harus di barcode-in"

Setelah itu dia menjelaskan bahwa barcode yang dimaksud oleh Menkes adalah yang terdapat di dalam kartu atau sertifikat penerima vaksin Covid-19.

Sertifikat itu didapat setelah divaksinasi Covid-19 pertama kali, baru kemudian akan mendapatkan kartu penerima vaksin Covid-19 yang bisa kalian scan di tempat penyuntikkan vaksin lagi.

"Nanti setelah kalian vaksin, kalian bakal dapet sertifikat, sertifikat vaksin namanya, yang bisa di scan, nanti begitu di scan muncul data pernah di vaksin, bukan di vaksin ada microchip, kagak ada itu, itu absurd!"

Terlepas dari berbagai opini yang digiring dan dibuat oleh masyarakat yang kontra akan vaksin Covid 19, tentunya perlu diingat bahwa pemerintah berusaha dengan sangat baik untuk mencari solusi akan virus Covid-19 yang semakin menyebar di Indonesia ini.

Terbukti bahwa Indonesia telah menyentuh angka lebih dari satu juta yang terkonfirmasi terpapar virus Covid-19, vaksinasi Covid-19 ini tentunya menjadi salah satu cara yang dinilai sangat efektif.

Pengadaan vaksin Covid-19 ini juga sudah dinilai matang-matang oleh pemerintah sebelum diberikan kepada masyarakat, Presiden Jokowi juga guna meringankan masyarakat Indonesia menggratiskan penyuntikkan vaksin.

Baca Juga: 5 Keutamaan Sedekah dan Hukumnya Menurut Islam, Salah Satunya Panjang Umur

Baca Juga: Joe Biden Batalkan Kebijakan Trump, Benarkah AS Aktifkan Kembali Bantuan Untuk Palestina?

Dokter Tirta mengatakan bukan karena vaksin Sinovac yang paling murah dari vaksin lainnya, tetapi vaksin Dinobatkan adalah pilihan vaksin yang paling aman untuk sekarang dari pada vaksin Covid-19 lainnya.

Pemerintah juga tidak henti-hentinya mengingatkan bahwa meski setelah divaksinasi, kalian harus tetap menerapkan protokol kesehatan.

Jadi, ayo bersama-sama memutus mata rantai penyebaran virus corona dan lindungi keluarga serta orang sekitar anda dengan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. ***

Editor: Mula Akmal

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler