JURNALSUMSEL.COM – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB yakni Raditya Jati menumumkan korban jiwa akibat gempa Magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat (Sulbar) kini bertambah menjadi 56 orang.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait potensi gempa susulan dengan kekuatan yang signifikan serta jangan termakan hoax atas informasi yang tidak benar.
Seperti mengenai prediksi akan terjadinya tsunami dan ramalan gempa dengan kekuatan lebih besar.
Adapun diketahui, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), telah terjadi gempa susulan pada Sabtu 16 Januari 2021 pukul 06.32 WIB kemarin.
Baca Juga: BLT UMKM Masih Terus Disalurkan Ke Penerima Sampai Akhir Januari 2021, Wajib Bawa Dokumen Ini!
Baca Juga: Masih Ragu untuk Divaksin? Simak Beberapa Manfaat Vaksinasi Covid-19 Berikut Ini
Baca Juga: Ekonom Sebut Jokowi Raja Utang Setelah Hutang Indonesia Semakin Membengkak
Gempa susulan tersebut terjadi tepatnya di wilayah Kabupaten Majene dengan magnitudo 5,0.
Ada sebanyak 9 orang meninggal dunia di Kabupaten Majene dan disusul 47 orang lainnya di Kabupaten Memuju.
Selain itu, terdapat 637 korban luka di Kabupaten Mejene dengan perincian 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang, dan 425 orang luka ringan.
Sedangkan di Kabupaten Mamuju sendiri terdapat 189 orang yang mengalami luka berat serta menjalani rawat inap.
Raditya selaku Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene, BPBD Kabupaten Mamuju, dan BPBD Kabupaten Polewali Mandar.
Baca Juga: Ternyata Olahraga Ini Dianjurkan Saat Menstruasi, Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Berbahaya!
Baca Juga: Waspada! Potensi Tsunami Landa Sulawesi Barat, BMKG Juga Ungkap Kemungkinan Ada Gempa Susulan
Masih tengah melakukan pendataan terkait gempa susulan tersebut. Ia juga mengaku pihak BPDB di kedua Kabupaten berupaya untuk mendirikan tempat pengungsian.
Bahkan berkoordinasi dengan TNI/Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas, relawan, dan instansi terkait dalam upaya mencari korban terdampak gempa.
BNPB mengimbau tetap waspada, apalagi masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam karena bisa saja rawan terjadi longsoran dan reruntuhan.
Sedangkan masyarakat yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir diminta untuk segera menjauhi kawasan tersebut bila merasakan gempa susulan dengan kekuatan cukup besar.***