Fahri Hamzah Kecewa, Prabowo Dinilai Tak Bisa Menggunakan Celah Untuk Mendamaikan Keadaan

24 Desember 2020, 12:36 WIB
Fahri Hamzah. /Instagram/@ fahrihamzah

JURNALSUMSEL.COM – Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno resmi masuk jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Jokowi.

Masuknya Prabowo sebagai Menteri Pertahanan disusul oleh Sandiaga Uno yang ditunjuk menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam reshuffle kabinet Indonesia Maju yang dilantik kemarin.

Dengan bergabungnya Sandiaga Uno dan Prabowo di jajaran menteri, hal ini membuat beragam komentar dari beberapa tokoh dan juga masyarakat.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 4 syarat yang Wajib Peserta CPNS 2019 Penuhi Saat Pembekalan dan Orientasi CPNS!

Baca Juga: Raffi Ahmad Tak Ambil Job saat Malam Tahun Baru, Ada Apa?

Seperti yang diketahui bahwa Prabowo dan Sandiaga Uno adalah lawan dari Jokowi dan Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu.

Salah satu komentar datang dari politikus Fahri Hamzah, yang membuat cuitan di akun Twitternya tentang kekecewaannya terhadap Menhan Prabowo.

Dirinya menilai, Prabowo tidak nampak menggunakan celah yang ada untuk mendamaikan keadaan.

"Kekecewaan pertama saya titipkan kepada pak @prabowo yang tidak nampak menggunakan celah yang ada untuk mrndamaikan keadaan. Padahal, beliau adalah jantung kekuatan oposisi.”

“Harusnya sebagai pejabat polkam beliau bisa mengajak pemerintah merangkul oposisi bukan memusuhinya," cuit Fahri dari akun Twitternya @Fahrihamzah.

Baca Juga: Jangan Lengah! Pelajari Soal yang Sering Muncul Berikut Jelang Seleksi CPNS 2021 Mendatang

Baca Juga: Masih Tak Terima BLT UMKM Rp2,4? Mungkin Rekening Anda Diblokir Pihak Bank

Sementara itu, Fahri mengaku bahwa termasuk yang mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggunakan hak preogratifnya.

Sebelumnya, artikel ini telah terbit lebih dulu di Potensi Bisnis dengan judul “Fahri Tantang Prabowo - Sandi Akhiri Ketegangan Ini: Saya Kecewa Karena Perseteruan Tak Dihentikan”.

"Saya termasuk yang mendukung presiden @jokowi menggunakan hak prerogatifnya mengangkat mantan lawan politiknya masuk kabinet demi rekonsiliasi," ujarnya.

"Kita perlu persatuan melawan krisis ini. Tapi saya kecewa karena perseteruan tak dihentikan. Saya juga kecewa atas hilangnya inistatif," sambungnya.

Di sisi lain, Fahri memaklumi atas fenomena yang sempat terjadi ditahun sebelumnya.

"Tapi, Mungkin setahun kemarin adalah masa belajar. Kita lihat, apakah 2021 kita akan terus bertengkar dan saling merusak? Ataukah tiba masa kelembutan hati untuk saling memaafkan?. Kita titip ini kepada @prabowo dan @sandiuno yang telah memilih berada di dalam," kata Fahri.

Baca Juga: Siap-siap Tahun Depan 2021 Peserta CPNS 2019 Bakal Jalani Screening Covid-19, Wajib Bawa Berkas Ini!

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19, Berikut 4 Tempat yang Harus Dihindari Agar Tidak Terpapar

Bahkan Fahri pun mempertanyakan, bisakah kita akhiri? orang-orang di dalam bui, dikejar, dipersekusi dan dicari kesalahannya, seolah harus memilih akan jadi bagian dalam pertarungan antar saudara.

"Kita sebagai rakyat melihat, orang2 di dalam bui, dikejar, dipersekusi dan dicari kesalahannya dengan perasaan bahwa lambat laun kita semua seolah harus memilih akan menjadi bagian dalam pertarungan perang saudara. Bisakah ini kita akhiri?," ujarnya.

Tak hanya itu, Fahri pun memberikan tantangan kepada Prabowo - Sandi yang kini sudah masuk dalam kabinet, untuk mengajak Jokowi - Maruf Amin rekonsiliasi.

"Ayolah pak @prabowo dan pak @sandiuno ajak pak @jokowi dan kyai Ma’ruf mengakhiri semua ketegangan ini. Mari mulai lagi rekonsiliasi. Kalian berempat sudah satu perahu. Kami dukung persatuan dan kolaborasi. Ayolah. Bismillah!," tutup Fahri Hamzah.

 ***(Pipin L Hakim/Potensi Bisnis)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Potensi Bisnis

Tags

Terkini

Terpopuler