Kronologis, dan Tanggapan Seluruh Dunia Atas Serangan Teroris di Perancis!

- 31 Oktober 2020, 10:13 WIB
Polisi Perancis menyergap penyerang bersenjata tajam di gereja Notre-Dame Basilica, Nice Perancis, Kamis 29 Oktober 2020
Polisi Perancis menyergap penyerang bersenjata tajam di gereja Notre-Dame Basilica, Nice Perancis, Kamis 29 Oktober 2020 /

JURNALSUMSEL.COM - Para pemimpin dari seluruh dunia telah menyampaikan belasungkawa dan menyatakan solidaritas mereka dengan rakyat Prancis setelah negara tersebut terkena serangan teroris.

Presiden Emmanuel Macron mengatakan bahwa Prancis diserang setelah pembunuhuan di dalam basilika Notre-Dame di kota pantai Nice pada hari Kamis yang menewaskan tiga jemaah.

Tokoh-tokoh besarpun menunjukkan rasa belasungkawanya kepada Prancis, seperti Paus Fransiskus, Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

Serangan itu berlangsung di dalam gereja Notre-Dame di Nice, yang berlangsung selama 28 menit dan menewaskan dua orang dan tiga orang luka parah.

Baca Juga: Kecaman Terhadap Presiden Prancis Berimbas Aksi Demo di Bandung Hingga Surat Terbuka dari PKS

Baca Juga: 3 Fakta Mengejutkan yang Menyebabkan Pembunuhan Brutal di Gereja Notre Dame Perancis

Korban tertua adalah seorang wanita berusia 60 tahun yang sedang sembahyang.

Korban kedua yaitu Vincent Loques seorang pria berumur 55 tahun yang dipotong lehernya.

Tubuhnya ditemukan di dalam gereja Loques, dia adalah seorang Katolik yang taat dan telah menjadi sexton di basilika, yang telah mempersiapkan sakramen dan altar untuk misa selama 10 tahun

Lalu korba ketiga adalah ibu dari tiga anak yang berusia 44 tahun bernama Simone Barreto Silva.

Baca Juga: Gempa Tektonik 7,1 Magnitudo Guncang Turki, KBRI: Tidak Ada Korban WN

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 31 Oktober 2020: Sebagian Wilayah Sumsel Masih Diguyur Hujan

Yang ditikam beberapa kali di dalam basilika, dan sukur dia dapat melarikan diri ke bar terdekat dari gereja dengan terluka parah.

Dia pingsan di bar, lalu meninggal ditempat tak lama kemudian.

Petugas pertama yang ada di tempat kejadian menembak pembunuh tersebut beberapa kali, karena menolak untuk menjatuhkan pisau yang melukai bahunya.

Tersangka penyerang tersebut adalah seorang Tunisia berusia 21 tahun bernama Brahim Aouissaoui.

Yang memasuki Eropa melalui Italia dan melakukan perjalanan ke Paris pada awal Oktober, tersangka ditembak dan kemudian ditangkap di dalam gereja.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Sabtu 31 Oktober 2020, Bertabur Film Blockbuster Seperti Goosebumps

Baca Juga: Pilkada Ogan Ilir: Jawaban Mengejutkan Ilyas Panji Alam Ditanya soal Gugat KPU dan Bawaslu OI

Aouissaoui diduga masuk ke basilika sebelum pulul 08.30 pada hari Kamis dengan membawa tiga pisau dan salinan Al-Qur'an di dalam tasnya.

Jaksa anti-teroris nasional telah membuka penyelidikan atas pembunuhan yang terkait dengan organisasi teroris.

Aouissaoui dilaporkan memasuki Prancis dari Italia, penyedik telah memastikan hal tersebut.

Bahwa Aouissaoui terdaftar di Lampedusa Italia pada 20 September dan telah berada di pelabuhan Adriatik Italis di Bari pada 9 Oktober.

Dia tidak membawa dokumen identitas apapun selain dokumen dari Palang Merah Italia.

Baca Juga: Hasil Pengumuman CPNS 2019 Kementerian ESDM, Buat yang Lamar Bisa Cek Situs Ini

Baca Juga: Liga 2 2020 Ditunda Hingga Tahun Depan, Manajemen Sriwijaya FC Minta Hal Ini ke PSSI

Ricard selaku penyidik mengatakan bahwa pria itu dijemput oleh seseorang di stasiun Nice pada pukul 06.47 pagi yang tertangkap oleh kamera CCTV.

Jaksa mengatakan, bahwa dia mengganti jaket dan sepatunya kemudia berjalan sejauh 400m ke gereja basilika Notre-Dame, dia masuk pada pukul 08.29 pagi.

Lalu setelah jemaah yang melarikan diri dari gereja membunyikan alarm, empat petugas kepolisian kota memasuki gereja pada pukul 08.57 pagi.

Penyerang maju ke arah para petugas dengan cara yang mengancam dan meneriakkan Allahu Akbar.

Yang memaksa mereka terlebih dahulu untuk menggunakan pistol listrik dan kemudian menembakkan senjata dinas beberapa kali kepada pelaku.

Baca Juga: Pengumuman CPNS 2019 Kemenkeu! BURUAN Cek Nama Kamu Sekarang

Baca Juga: Pengumuman CPNS 2019: Pelamar Formasi Kemenhub Bisa Cek di Laman https://cpns.dephub.go.id

Serangan itu terjadi 13 haru setelah seorang pria berusia 18 tahun memenggal kepala Samuel Paty yang berumur 47 tahun, seorang guru sejarah.

Karena profesor tersebut telah menunjukkan karikatur kepada murid-muridnya, termasuk salah satu karikatur Nabi Muhammad yang diterbitkan di surat kabar Satir Charlie Hebdo.

Macron berjanji setelah pembunuhan Paty untuk menindak lanjuti ekstremisme Islam, termasuk menutup masjid dan organisasi lain yang dituduh mengobarkan radikalisme dan kekerasan.

Sontak saja hal itu memicu protes kemarahan umat Muslim di seluruh dunia dan menyerukan boikot.

Macron mengerahkan militer Prancis untuk melindungi semua tempat ibadah, terutama gereja Katolik untuk hari raya keagamaan Hari Semua Orang Kudus pada hari Minggu.

Jumlah tentara di jalanan akan dinaikkan dari 3.000 menjadi 7.000.

Editor: Mula Akmal

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah