AS Nampak Acuh Soal Ultimatum Rusia yang Meminta untuk Menghentikan Pasokan Senjata ke Ukraina

- 20 April 2022, 09:00 WIB
Militer Amerika akan melatih warga Ukraina menggunakan meriam Howitzer.
Militer Amerika akan melatih warga Ukraina menggunakan meriam Howitzer. /

JURNALSUMSEL.COM - Perang militer antara Rusia dan Ukraina belum juga menemukan titik terang meski dialog damai sudah dilakukan.

Rusia hingga saat ini belum mau menarik pasukannya dari Ukraina karena tujuannya belum tercapai.

Perang antara Rusia dan Ukraina juga turut menyeret AS, yang selama hampir dua bulan telah menyokong banyak persenjataan bagi Ukraina.

AS merupakan negara yang secara terang-terangan mengutuk keputusan Vladimir Putin untuk melakukan invasi ke Ukraina.

Baca Juga: Daftar Nominasi Lengkap Baeksang Arts Awards 2022, Ada Kim Tae Ri, Jung Hae In, Lee Junho, hingga Han So Hee

AS juga sudah memberlakukan sejumlah sanksi khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan dalam dua bulan terakhir.

Terkait campur tangan AS yang sering mengirimkan senjata ke Ukraina, Rusia akhirnya memberi ultimatum.

Sebelumnya artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Rusia Beri Peringatan Soal Bantuan Senjata ke Ukraina, AS Adem Ayem: Ancaman Kosong".

Rusia memperingatkan konsekuensi yang bakal diterima AS jika terus mempersenjatai Ukraina.

Menanggapi itu, AS menepis kekhawatiran atas peringatan Rusia terkait keterlibatannya dalam invasi yang melanda Ukraina.

AS mengatakan pihaknya tidak akan menanggapi “ancaman kosong” yang dilontarkan Rusia.

Pasalnya, peringatan tersebut dilayangkan Rusia setelah AS dilaporkan mengirim senjata senilai lebih dari Rp11 triliun ke Ukraina.

Sekretaris Pers AS, Jen Psaki menyebut peringatan tersebut sebagai “ancaman kosong” selama rapat pada Senin, 18 April 2022 waktu setempat.

Baca Juga: Ukraina Mulai dikepung Pasukan Rusia, Kondisi Mental Warga Sipil Mulai Memprihatinkan

“Kami tidak akan berkomentar. Maksud saya, saya tidak akan berspekulasi tentang ancaman kosong dari Presiden Vladimir Putin ataupun Pemerintah Rusia,” kata Psaki dikutip dari RT News pada Selasa, 19 April 2022.

Dia juga mengatakan bahwa AS tidak akan berhenti memberikan bantuan terhadap Ukraina, seperti yang dijanjikan Presiden Joe Biden.

Di sisi lain, Pejabat AS lainnya membuat pernyataan senada dengan pernyataan yang diucapkan oleh Psaki.

Moskow menuduh NATO menekan Ukraina untuk tidak mengindahkan negosiasi dengan Rusia.

Dalam surat peringatan tersebut, Rusia mengutuk Washington karena terus mengirim lebih banyak pasokan senjata.

Rusia berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata yang dikirim oleh AS dan sekutunya ke Ukraina merupakan sebuah factor yang dapat mengakibatkan destabilisasi.

Rusia mengatakan bahwa konvoi bantuan yang dikirimkan AS bisa saja diserang oleh mereka ketika menginjak wilayah Ukraina.

Negara-negara Barat mengatakan bahwa pasokan senjata yang dikirim dimaksudkan untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari “agresi” Rusia.

Namun, Moskow menegaskan bahwa mereka akan terus berusaha mencapai semua tujuannya di Ukraina meskipun ada perlawanan keras.***(Muhammad Rizqi Hidayat/Pikiran Rakyat)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah