Ancaman Rusia bagi NATO Jika Kirim Pasukan Perdamaian ke Ukraina, Serangan Nuklir Akan diluncurkan ke Barat

- 26 Maret 2022, 09:30 WIB
Rusia Terkini! Rusia Klaim AS Terlibat Pendanaan Biolab Ukraina, Berikut Pengakuan Putra Bungsu Presiden Joe Biden
Rusia Terkini! Rusia Klaim AS Terlibat Pendanaan Biolab Ukraina, Berikut Pengakuan Putra Bungsu Presiden Joe Biden /Dailymail/via REUTERS

JURNALSUMSEL.COM - Perang militer antara Rusia dan Ukraina tidak terlepas dari peran NATO dan negara barat sebagai penengah untuk keduanya mengakhiri perang.

Sejak melancarkan invasi pada 24 Februari 2022 lalu, Rusia berhasil menduduki beberapa wilayah di Ukraina melalui serangan bom dan tembakan yang memababi buta.

Akibat serangan Rusia tersebut, beberapa kota di Ukraina rusak parah dan warga sipil pun banyak yang tewas tertembak.

Baca Juga: Buat Publik Kecewa usai Undang Doddy Sudrajat ke Podcast-nya, Atta Halilintar Unggah Permintaan Maaf

Tak tinggal diam, sejumlah negara banyak yang mengirimkan bantuan berupa uang, akomodasi, makanan, dan tentara bagi Ukraina.

Termasuk NATO, pihaknya menyebut akan mengirimkan pasukan perdamaian ke Ukraina untuk melawan tentara Rusia.

Menanggapi hal ini, Rusia melalui siaran televisi milik pemerintahnya akan melancarkan serangan nuklir ke Barat jika hal itu terjadi.

Sebelumnya artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Rusia Ancam Luncurkan Serangan Nuklir Besar-besaran, Bersiap Perang Dunia 3?".

Baca Juga: Tak Mau Korbankan Ekonomi dan Warga Turki, Erdogan Tak Akan Beri Sanksi untuk Rusia

Oleh karena itu, ancaman Rusia ini dikhawatirkan dapat memantik Perang Dunia 3.

Diketahui, siaran televisi pemerintah Moskow dikontrol ketat guna menyebarkan propaganda.

Dalam siarannya belum lama ini, Rusia memperingatkan para pemimpin aliansi yang bertemu di Brussels agar tak mengerahkan pasukan ke Ukraina.

Ancaman ini dikeluarkan Rusia setelah sebulan menginvasi Ukraina, terhitung sejak 24 Februari 2022.

Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk melancarkan serangan udara yang kian masif. Kendati demikian, serangan itu terus menuai perlawanan besar dari Ukraina.

Rusia terus menutupi jumlah tentara yang gugur dalam operasi militer itu, setelah tak kunjung memperbarui jumlah kematian resminya dalam beberapa minggu terakhir.

Baca Juga: Bukti Peringatan Joe Biden untuk Putin, AS Buat Negara-negara Eropa Kurangi Kerjasama dengan Rusia

Presenter TV, Vyacheslav Nikonov mengklaim bahwa Polandia akan mencari perampasan tanah guna merebut kembali wilayah Ukraina yang pernah menjadi bagian dari negara itu.

"Bagi saya, Polandia berusaha tidak hanya untuk memenuhi misi perdamaian, tapi untuk mengintai wilayah yang mereka anggap adalah milik mereka secara historis," katanya dikutip dari Daily Record pada Sabtu, 26 Maret 2022.

Bahkan dia mewanti-wanti terjadinya Perang Dunia 3 jika NATO tetap bersikukuh mengerahkan pasukan penjaga perdamaian di Ukraina.

"Mereka harus memahami bahwa ini akan mewakili bentrokan langsung antara angkatan bersenjata Rusia dan NATO. Dan bagaimana tabrakan ini akan berakhir mungkin tidak perlu dijelaskan, ini disebut Perang Dunia 3," tutur dia.

Sepanjang invasi, Rusia yang berulang kali gagal mengambil alih sejumlah kota besar di Ukraina kerap mengumumkan ancaman terhadap Barat terkait intervensi.

Selain invasi yang tidak berjalan sesuai rencana, berdasarkan laporan dari The Financial Times dan Washington Post, Rusia memohon bantuan China untuk memasok peralatan militer dan dukungan keuangan.

Pasalnya, Rusia saat ini tengah tertekan akibat sejumlah sanksi yang dijatuhkan internasional.***(Elfrida Chania S/Pikiran Rakyat)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah