Sebelumnya, Tokyo telah menyiapkan banyak program termasuk lokakarya yang memungkinkan peserta merasakan pengalaman olahraga Paralimpiade.
Selain itu ada pula program yang bertujuan mempromosikan pemahaman mengenai penyandang disabilitas.
Menurut survei, di antara acara tersebut, hanya sembilan persen yang dibatalkan dan 41 persen telah diperkecil skalanya atau ditunda karena pandemi virus corona, tetapi sisanya tidak terpengaruh.
Sebanyam 63 persen pemerintah daerah mengatakan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di fasilitas umum meningkat sejak bergabung dengan inisiatif tersebut.
Paralimpiade yang akan berlangsung selama 13 hari dan melibatkan ribuan atlet dari seluruh dunia ini akan dimulai Selasa, sementara Tokyo tetap dalam keadaan darurat Covid-19 dan kekhawatiran publik tetap tinggi atas penyelenggaraan Paralimpiade selama pandemi.
Daisuke Uehara, peraih medali perak para-hoki es dan penasihat inisiatif tersebut, menekankan pentingnya upaya berkelanjutan dalam mempromosikan masyarakat inklusif di luar Olimpiade Tokyo.
"Saya berharap mereka akan menemukan cara untuk mengubah upaya tersebut menjadi kegiatan sehari-hari," ujar Uehara.***