Menurutnya, jamur hitam merupakan penyakit yang sangat agresif dan ahli bedah telah dipaksa untuk menghilangkan mata, hidung, dan rahang dari pasien untuk menghentikan penyebarannya ke otak.
“Angka kematiannya lebih dari 50 persen. Anda bisa saja harus menghilangkan sebagai tubuh anda untuk menghentikan penyebarannya,” kata Menteri Kesehatan India, yang dilansir dari Channel News Asia pada Kamis, 22 Juli 2021.
Menurut data yang dimiliki oleh pemerintah India, jumlah kasus tertinggi dilaporkan terjadi di negara bagian barat Maharashtra, yaitu 9.348.
India hanya menangani rata-rata 20 kasus per tahun sebelum pandemi, dengan hanya orang-orang dengan kekebalan yang sangat terganggu yang berisiko, termasuk mereka yang memiliki kadar gula darah tinggi, HIV, atau penerima transplantasi organ.
Baca Juga: PLN Beri Diskon Biaya Listrik Hingga Desember 2021, Berikut 3 Kriteria Penerimanya
Para ahli mengaitkan peningkatan baru-baru ini dengan penggunaan steroid yang berlebihan untuk mengobati Covid-19.
Pemerintah India menyatakan jamur hitam sebagai epidemi pada bulan Mei ketika kasus-kasus melonjak dan media sosial telah dibanjiri dengan permohonan putus asa untuk obat-obatan untuk mengobati penyakit tersebut.
Data pemerintah yang diajukan pada hari Selasa menunjukkan jumlah infeksi memuncak selama Mei dan Juni dan sejak itu menurun secara substansial.
Namun dalam laporan pada Senin, 19 Juli 2021 disebutkan telah terjadi peningkatan kasus di antara anak-anak di negara bagian Rajasthan di utara.
Baca Juga: Gagal Bawa Pulang Kedua Anaknya, Tsania Marwa Lewati Lima Kali Lebaran Tanpa Buah Hati