Suku Tanna di Kepulauan Vanuatu Memuja Pangeran Philip Sebagai Dewa, Mungkin Selanjutnya Pangeran Charles

- 12 April 2021, 07:04 WIB
Pangeran Philip
Pangeran Philip /- Foto : Instagram @royalfamily/

JURNALSUMSEL.COM- Kabar mistis dan aneh datang dari sebuah suku pulau kecil bernama Tanna di Kepulauan Vanuatu Pasifik Selatan.

Pasalnya suku Tanna ini memuja Pangeran Philip sebagai dewa dan kemungkinan akan beralih untuk menyembah Pangeran Charles.

Suku Tanna memuja suami Ratu Elizabeth II itu dan berdoa agar suatu hari Pangeran Philip akan kembali ke sana untuk membawa kemakmuran.

Namun, harapan bahwa Pangeran Philip akan kembali kesana suatu hari telah berkurang pada tahun 2017, setelah dia mengundurkan diri dari tugas kerajaan.

Seperti dikutip Jurnal Sumsel dari Independent, seorang antropolog bernama Kirk Huffman mengatakan, ketika nanti berita kematian Pangeran Philip mencapai pulau itu, mereka akan melakukan tarian dan ratapan ritual.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Berduka, Sang Suami Pangeran Philip Meninggal Dunia

Baca Juga: Catat! Pengadaan CPNS Diumumkan Buka Pada Bulan Mei 2021. Berikut Rincian Kebutuhan Formasi Instansi!

“Saya membayangkan akan ada beberapa ritual ratapan, beberapa tarian khusus," kata Kirk.

Kirk Huffman menyebut bahwa penduduk desa juga akan meminum suatu minuman seremonial.

"Akan ada fokus pada pria yang meminum kava. Itu adalah kunci untuk membuka pintu ke dunia tak berwujud," sambungnya.

"Di Tanna, minuman ini tidak dikonsumsi untuk mabuk, tetapi untuk menghubungkan dunia material dengan dunia nonmaterial," terang Kirk.

Diketahui, ketika Pangeran Charles mengunjungi pulau itu pada tahun 2018, ia diangkat menjadi kepala kehormatan.

Pangeran Charles juga meminum kava, air yang dicampur dengan akar tanaman kava yang dihancurkan.

Baca Juga: Dinilai Gagal dan Sering Mengeluh, Kim Jong-un Jatuhkan Hukuman Mati Untuk Menteri Pendidikan Korea Utara

Baca Juga: Konflik Kerajaan Inggris Memanas, Ratu Elizabeth II Murka dengan Tingkah Meghan Markle dan Pangeran Harry

Sebagai kurator kehormatan museum nasional Vanuatu, Kirk berkata bahwa seorang penduduk desa bahkan menyimpan kelapa yang digunakan Pangeran Charles untuk minum.

Penduduk itu mengakui bahwa kelapa tersebut akan digunakannya untuk membangun sebuah kuil.

"Dengan hubungan dibuat antara Tanna dan Charles, saya curiga kepercayaan penduduk pulau akan berlanjut dengan Pangeran Charles," ujarnya.

Sementara itu, pemujaan terhadap Pangeran Philip diperkirakan dimulai pada 1950-an atau 1960-an di desa Yakel dan Yaohnanen.

Pemujaan itu diperkuat setelah Pangeran Philip mengunjungi Vanuatu pada tahun 1974 bersama Ratu Elizabeth II.

Baca Juga: Lia Eden 'Ratu Surga Meninggal Dunia Diusia 73 Tahun, Ini Fakta Mencengangkan Saat Masa Hidupnya

Baca Juga: Polri Tidak Menahan dan Membuka Identitas Tersangka Penembakan Laskar FPI, Mardani Ali Sera: Jadi Blunder

Seorang pendayung yang mengantarkan Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II ke darat adalah salah satu penduduk Tanna bernama Chief Jack.

Ia mengira Pangeran Philip merupakan seorang pejuang dari zaman dulu yang turun dari pegunungan dan pergi ke Inggris untuk mencari pengantin wanita.

"Dari sudut pandang para penganut, dia bukanlah orang Inggris, tetapi dari pulau mereka,” kata Kirk.

“Menurut cerita mereka, kulit Pangeran Philip terang karena dia berguling-guling di terumbu karang sehingga merobek kulit hitamnya dan membuatnya putih,” papar Kirk.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah