Tak hanya itu lembaga yang menaungi pendidikan di Korea Utara itu juga kedapatan mengeluh di setiap pertemuan tentang pekerjaan mereka.
Selain itu mereka juga mengeluhkan soal kurangnya sumber daya yang disediakan oleh negara.
Baca Juga: Indonesia Jadi Target Sabotase Korea Utara, Badan Intelijen Inggris MI6 Beri Peringatan
Kemudian, para pengawas juga mengatakan telah menyoroti lambatnya penerapan 'kebijakan pembelajaran jarak jauh', yang dianggap mengalami kemajuan yang buruk.
Setelah kematian menteri itu, komisi baru telah 'diatur kembali' di bawah pimpinan Ri Guk Chol, presiden Universitas Kim Il Sung, tambah laporan itu.
Di antara langkah-langkah baru yang akan dibuat, 'mereka berencana untuk melakukan panggilan konferensi video secara teratur'.
Hukuman mati yang dijatuhkan Kim Jong-un terhadap Menteri Pendidikan Korea Utara ini menambah deretan panjang eksekusi yang dilakukan oleh sang diktator.
Sekedar informasi, tahun lalu saja Kim Jong-un dengan tega memberi makan piranha dengan mayat dari seorang jenderal, sementara itu lima pembantunya juga telah dibunuh oleh regu tembak.