JURNALSUMSEL.COM - Pemerintah Xinjiang kabarnya telah menandatangani kesepakatan untuk membuka peternakan babi di Xinjiang. Salah satu aktivis sebut, termasuk penghinaan bagi muslim Uighur.
Dilansir dari Al Jazeer, kabar dibukanya peternakan babi tersebut rencananya untuk konsumsi lokal di Kashgar, sebuah wilayah yang 90 persen dihuni masyarakat Muslim Uighur.
"Pembangunan peternakan babi juga telah menjadi bagian dari apa yang dikatakan sebagai kebijakan sekularisasi," kata Adrian Zenz selaku Antropolog Jerman dan Cendekiawan Uighur.
Baca Juga: Sinopsis Film First Knight Temani Malam Minggu Kamu, Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini!
Baca Juga: Sambut Libur Akhir Tahun, Wisata Garuda Wisnu Kencana Cultural Park Kembali Dibuka
Baca Juga: Menggunakan Sabu Sejak 2004, Artis IBS Ditetapkan Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Narkotika
Zenz mengatakan dari beberapa dokumen dan artikel berita, Negara Tiongkok tersebut mendukung pembicaraan dalam komunitas Uighur.
Mengenai adanya upaya 'aktif' untuk mempromosikan dan memperluas peternakan babi di wilayah tersebut.
Pada November 2019, administrator tertinggi Xinjiang, Shohrat Zakir, juga menyampaikan bahwa wilayah otonom akan diubah menjadi 'pusat peternakan babi'.