Kecaman Terhadap Presiden Prancis Berimbas Aksi Demo di Bandung Hingga Surat Terbuka dari PKS

31 Oktober 2020, 09:28 WIB
Presiden Perancis, Emmanuel Macron, yang dikecam karena pidatonya soal Islam dan Kartun Nabi Muhammad. /france24.com

JURNALSUMSEL.COM - Setelah pernyataan presiden Prancis tentang masalah tudingan agama Islam dan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW, menuai banyak kecaman oleh umat muslim di dunia.

Beberapa waktu lalu, masyarakat Arab telah melakukan boikot terhadap presiden prancis.

Sebelumnya, anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf angkat bicara mengenai tanggapan presiden Prancis tersebut.

Bukhori mengatakan bahwa ia memberikan dukungan terhadap boikot yang dilakukan warganet.

Baca Juga: Gempa Tektonik 7,1 Magnitudo Guncang Turki, KBRI: Tidak Ada Korban WN

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 31 Oktober 2020: Sebagian Wilayah Sumsel Masih Diguyur Hujan

Kemudian disusul Masyarakat Cinta Rasulullah SAW, melakukan aksi di depan gedung sate kota Bandung, yang bersamaan dengan momentum Maulid Nabi Muhammad, pada hari Jumat, 30 Oktober 2020.

Koordinator aksi tersebut Ustadz Asep Sudrajat, ia mengajak umat Islam di Indonesia untuk memboikot produk-produk dari Prancis.

Selain itu, Anggota Komisi I Fraksi PKS DPR RI Sukamta pada hari Jumat, 30 Oktober 2020 turut menyampaikan surat terbuka kepada presiden Prancis, di kantor Kedubes prancis di Jakarta.

Dalam suratnya tersebut, ia berharap agar presiden Prancis meninjau kembali ucapannya.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Sabtu 31 Oktober 2020, Bertabur Film Blockbuster Seperti Goosebumps

Baca Juga: Pilkada Ogan Ilir: Jawaban Mengejutkan Ilyas Panji Alam Ditanya soal Gugat KPU dan Bawaslu OI

Berikut pernyataan Sukamta yang tim Jurnal Sumsel kutip dari RRI.

"Kami menyampaikan bahwa Nabi muhammad SAW adalah manusia yang mulia, penghinaan terhadap Nabi sama artinya menghina umat islam dan itu menimbulkan kemarahan." Tutur Sukamta.

Ilustrasi Nabi Muhammad melalui gambar sangat sensitif, dan dilarang dalam tradisi Islam, Karena hal tersebut sama halnya tidak menghormati kemuliaan Nabi.

"Kami berharap presiden Prancis, bisa meninjau kembali kebijakan dan ucapannya." Ujar Sukamta menambahkan.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler