Indonesia Jadi Target Sabotase Korea Utara, Badan Intelijen Inggris MI6 Beri Peringatan

11 September 2020, 14:52 WIB
Indonesia jadi target sabotase Korea Utara. Peringatan ini disampaikan Badan Intelijen Inggris MI6. /KCNA

JURNALSUMSEL.COM - Indonesia wajib berhati-hati. Pasalnya, Indonesia tengah jadi target Korea Utara.

Kabar Indonesia jadi target sabotase Korea Utara ini diungkap Badan intelijen Inggris, MI6.

Tentunya kabar soal Indonesia jadi target sabotase Korea Utara ini tak bisa dianggap remeh.

Baca Juga: MotoGP San Marino Digelar dengan Penonton, Jumlahnya Dibatasi

Bukan rahasia lagi jika MI6 dikenal sangat lihai dalam urusan intip-mengintip rahasia negara lain.

Kalo ini, MI6 berhasil menyadap komunikasi rahasia agen-agen Korea Utara.

Sebagaimana dikutip jurnalsumsel.com dari zonajakarta.com dalam artikel "Intelijen Inggris Peringatkan Ada Upaya Sabotase Korea Utara dengan Menargetkan Indonesia", seorang analis intelijen yang bekerja di Tim Digital Pertahanan Kementerian Pertahanan Corsham, Wiltshire, Inggris telah menggagalkan tiga kode rahasia.

Baca Juga: Berani Selewengkan Dana BOS? Ingat Ancaman Hukuman Mati

Ketiga Kode rahasia itu diduga menyebabkan sabotase di Prancis dan Australia.

Pemecahan sandi dan kode rahasia Korea Utara ini dilakukan selama beberapa minggu oleh enam analis intelijen Inggris.

Keenam analis tersebut merasa curiga ada warga sipil Korea Utara yang membelot.

Baca Juga: 7 Situs Web Islami Berguna Memperdalam Ilmu Agama

Warga sipil yang membelot diketahui telah bekerja untuk badan intelijen eksternal Korea Utara dari Hong Kong.

Ketiga kode rahasia yang dipecahkan rinciannya yakni pertama, digunakan intelijen Korea Utara untuk sebuah operasi yang terkait dengan Prancis ke European Air Group.

Kedua, sabotase di Australia menyangkut pangkalan udara militer.

Baca Juga: Kisah Pinkan Mambo Sempat Stres ingin Bunuh Diri Hingga Jualan Pisang Goreng

Ditambah kode rahasia terakhir yang dipecahkan intelijen Inggris adalah upaya menyabotase kesepakatan perdagangan pertanian antara Canberra dan Indonesia.

Meski belum ada pernyataan dari Korea Utara, namun sabotase terhadap kesepakatan perdagangan itu dilakukan karena Australia dan Indonesia kurang menghormati wilayah Pyongyang.

Korea Utara sendiri hingga kini masih dinilai 'terisolasi' secara teknologi.

Baca Juga: Bupati PALI Tambah Daftar Kepala Daerah di Sumsel yang Positif Covid-19

Bahkan kelompok elitnya hanya mengizinkan ponsel yang terpasang ke jaringan domestik sehingga tak dapat berkomunikasi dengan dunia luar selain Korea Utara.

Secara tradisional, kepala wilayah di Pyongyang menggunakan stasiun 'angka' untuk menyampaikan perintah dari atasan yang telah terenkripsi.

Perintah tersebut nantinya akan diberikan pula kepada seluruh agen Korea Utara secara global.

Baca Juga: Tri Bagi-Bagi Kuota Internet 30 GB untuk Pelajar dan Tenaga Pengajar, Intip Cara Mendapatkannya

Tak menggunakan tulisan secara gamblang, kode dibentuk menggunakan angka acak disertai referensi halaman yang kurang jelas.

Namun referensi halaman tersebut nantinya akan berisi pesan berisi perintah untuk langkah selanjutnya para agen di seluruh dunia.

Badan-badan intelijen Barat percaya bahwa mereka telah memiliki kunci kode berbasis angka Pyongyang.

Baca Juga: Siap-siap Cek Saldo, BLT Rp600 Ribu Tahap 3 Dicairkan Hari Ini!

Berita bahwa Inggris telah memecahkan kode tersebut segera diteruskan ke kepala intelijen di Amerika Serikat (AS), Kanada, Selandia Baru dan Australia.

Sumber mengatakan bahwa keenam analis intelijen Inggris butuh beberapa minggu untuk memecahkan sepenuhnya kode agen rahasia Korea Utara.

Baca Juga: Cara Mudah Pengaduan PLN 123 Online Jika Terjadi Gangguan Listrik

Menurut sumber tersebut, terdapat pesan baru yang diberikan Korea Utara melalui kode tersebut.

"Pesan yang disadap minggu lalu memberi tahu kelompok mata-mata Korea Utara bahwa intelijen Barat telah memecahkan kode baru dan mereka harus menunggu instruksi lebih lanjut," ujarnya.***(Beryl Santoso/Zona Jakarta)

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler