Melania Trump Kampanyekan Suaminya Untuk Pilpres Amerika Serikat

27 Agustus 2020, 09:35 WIB
POTRET Donald Trump dan Melania Trump.* /Dok Pikiran Rakyat/

JURNALSUMSEL.COM - Istri Presiden Amerika Serikat (AS) Melania Trump berpidato dalam konvensi nasional Partai Republik hari kedua, Selasa kemarin 25 Agustus 2020.

Dia berharap para pemilih untuk memilih kembali suaminya, Donald Trump.

"Saya tidak ingin menggunakan waktu berharga ini untuk menyerang pihak lain, karena, seperti yang kita lihat pekan lalu, pembicaraan seperti itu hanya akan memecah negara lebih jauh," ucapnya.

Baca Juga: Cair Hari Ini, Tak Semua Peserta Dapat Dana Bantuan Pemerintah Berupa BLT Rp600 Ribu

Baca Juga: Tim Teknik PSSI Tinjau Persiapan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Venue Piala Dunia U-20 2021

Pidatonya sebagian ditujukan untuk para pemilih wanita pinggiran kota yang tidak puas dan telah meninggalkan Donald Trump.

Ibu negara itu mengakui rasa sakit yang ditimbulkan akibat pandemi virus Corona.

"Saya ingin mengakui fakta bahwa sejak Maret, hidup kita telah berubah secara drastis. Simpati terdalam saya ditujukan kepada semua orang yang telah kehilangan orang yang dicintai," ujar Melania.

"Dan doa saya untuk mereka yang sakit atau menderita. Saya tahu banyak orang cemas dan beberapa merasa tidak berdaya. Saya ingin Anda tahu: Anda tidak sendiri," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Niat Puasa Sunnah Hari Kamis, Sehat Bersihkan Asupan Makanan dalam Tubuh

Baca Juga: Tak Semua Pelaku UMKM Dapat Bantuan Rp2,4 Juta dari Pemerintah, Ini Kriteria yang Bisa Terima

Melania Trump juga menggambarkan suaminya sebagai orang otentik yang mencintai negara dan ingin membuatnya lebih baik.

"Donald Trump tidak akan beristirahat sampai dia melakukan semua yang dia bisa untuk merawat semua orang yang terkena dampak pandemi mengerikan ini," kata Melania Trump..

Melania Trump juga merefleksikan kerusuhan rasial yang melanda negara dalam beberapa bulan sejak kematian George Floyd pada Mei di bawah lutut seorang polisi kulit putih di Minnesota.

Dia meminta masyarakat untuk menghentikan kekerasan dan penjarahan yang dilakukan atas nama keadilan.

"Dan tidak pernah membuat asumsi berdasarkan warna kulit seseorang," katanya.

Baca Juga: Hari Ini Cair! Begini Cara Cek Penerima BLT Rp600 Ribu Lewat WA dan SMS

Baca Juga: Viral Bidan Honorer di Lahat Nekat Bugil di Aplikasi Boom Live untuk Narik Followers

Pidato Melania Trump, yang pada 2016 dituduh plagiat dari pidato Michelle Obama, ditutup pada hari ketika Partai Republik berusaha untuk membentuk kembali narasi seputar ekonomi.

Sejumlah pejabat dan orang Amerika sehari-hari mengutip upaya Trump untuk melonggarkan peraturan ekonomi.

"Pilihan ekonomi kami sangat jelas. Apakah Anda menginginkan kesehatan ekonomi, kemakmuran, peluang, dan optimisme, atau Anda ingin kembali ke hari-hari kelam stagnasi, resesi, dan pesimisme?" ujar Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow.

Sebelum pidato Melania Trump, konvensi dibuka ketika Partai Republik menjangkau pendukung inti konservatif mereka dengan melukiskan gambaran suram tentang masa depan Amerika di bawah kepemimpinan Biden.

Cissie Graham Lynch, cucu dari mendiang penginjil Pendeta Billy Graham, mengatakan bahwa kepresidenan Biden tidak akan menyisakan ruang bagi orang-orang beriman.

Baca Juga: Netizen Rayakan 57 Tahun Wiji Thukul yang Telah Hilang 2 Dekade

Baca Juga: Jang Seung Jo Terpilih Jadi Aktor Snowdrop Bareng Kim Hye Yooon dan Jisoo BLACKPINK

Biden beragama Katolik, dan keyakinannya disorot pada konvensi Partai Demokrat pekan lalu di mana dia secara resmi dinominasikan.

Seorang Demokrat, Pete Buttigieg menentang pernyataan Lynch. Mengingat perjalanan yang dilakukan Trump ke sebuah gereja selama protes di luar Gedung Putih untuk memegang Alkitab.

"Mereka akan berbicara tentang iman? Pilihannya di sini sangat sederhana. Seorang pria melambaikan Alkitab yang dipinjam, yang lain benar-benar membacanya," cicit Buttigieg melalui akun resmi Twitter-nya.

Artikel ini sebelumnya terbit di Warta Ekonomi dalam judul "Pilpres Amerika, Melania Trump Angkat Suara".*** (Redaksi Warta Ekonomi)

Editor: Mula Akmal

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler