Presiden Polandia Serukan Dukungan untuk Ukraina setelah Menampung Pengungsi yang Kabur Akibat Invasi Rusia

7 Mei 2022, 12:00 WIB
Presiden Polandia Andrzej Sebastian Duda /Reuters

 

JURNALSUMSEL.COM - Perang militer antara Rusia dan Ukraina turut menyeret beberapa negara yang prihatin dan memberi dukungannya terhadap Ukraina.

Salah satu negara yang paling gencar mengirim bantuan ke Ukraina yakni Amerika Serikat (AS).

AS tak henti-hentinya memberi dukungan berupa bantuan senjata dan akomodasi untuk pasukan Ukraina yang masih melawan Rusia hingga kini.

Baca Juga: Selain dengan Choi Hyun Wook, Interaksi Kocak Kim Tae Ri dan Lee Junho saat Akan Berfoto Curi Perhatian

Seperti yang diketahui, Vladimir Putin belum mau menarik pasukan Rusia dari Ukraina karena tujuannya belum tercapai.

Meski dialog damai sudah beberapa kali dilakukan, nampaknya Rusia dan Ukraina diperkirakan sulit untuk berdamai dan melakukan gencatan senjata.

Terkait serangan pasukan Rusia di beberapa kota di Ukraina baru-baru ini, AS kembali menyokong pasukan Volodymyr Zelensky tersebut dengan paket persenjataan senilai Rp2 milyar.

Sebelumnya artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Polandia Siap Bantu Bangun Kembali Ukraina yang Hancur oleh Invasi Rusia".

Tak tanggung-tanggung, AS semakin menunjukkan keseriusannya dalam membantu Ukraina melawan Rusia dengan merancang Undang-Undang (UU) khusus persenjataan, yang lebih memudahkan Washington mengirim senjata ke Ukraina.

Baca Juga: Pelaku Usaha Bisa Dapat Banpres Lain Selain BPUM atau BLT UMKM 2022, Cek Link Ini

Tak hanya AS, Polandia juga menjadi negara yang secara terang-terangan menyampaikan dukungan dan bantuannya untuk Ukraina.

Presiden Polandia Andrzej Sebastian Duda berharap perbatasan antara Polandia dan Ukraina bisa dihapuskan di masa depan.

Dia mengatakan bahwa negaranya dan Ukraina sudah seperti saudara kandung.

Duda mengemukakan harapan tersebut pada perayaan Hari Konstitusi Polandia, di Warsawa, pada 3 Mei 2022.

"Saya sering membayangkan momen di mana kedua negara akan hidup bersama di tanah ini, membangun kembali kebahagiaan dan kekuatan bersama-sama, sehingga dapat menghalau segala marabahaya," ucapnya, dikutip dari Russia Today, Sabtu, 7 Mei 2022.

Pidato Duda kali ini seolah mendukung pernyataan rekannya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada awal Maret.

Zelensky sempat berkata bahwa secara efektif Ukraina tidak lagi memiliki perbatasan dengan Polandia sebagai negara sahabat.

Kepala negara Ukraina tersebut menyoroti betapa ramahnya Warsawa (ibukota Polandia) terhadap para pengungsi Ukraina.

Baca Juga: Berikut Daftar Rute yang diberlakukan Aturan One Way Selama Arus Balik Mudik 2022 di Pulau Jawa

Zelensky merasa lega lantaran tanpa pandang bulu, negara itu menjamu seluruh pengungsi negaranya yang datang ke sana.

"(Polandia) tidak pernah bertanya soal kebangsaan, agama, atau berapa banyak uang yang mereka (pengungsi) miliki," ujar Zelensky

Pada pidato 3 Mei itu, Duda lantas berterima kasih kepada masyarakat Polandia yang telah memperlakukan pengungsi Ukraina dengan baik.

Dia mengaku bangga terhadap rekan-rekan senegaranya sebab mereka bergerak sendiri, memberi contoh penjamuan terbaik meski tak diminta oleh politisi, pendeta, atau tokoh mana pun.

Volodymyr Zelensky baru-baru ini mengatakan bahwa sikap Polandia terhadap pengungsi Ukraina membuat sejarah pertikaian di masa lalu antara keduanya tak lagi relevan.

Presiden Polandia setuju dengan penilaian itu. Menurutnya, solidaritas antara keduanya hari ini telah mengerdilkan semua konflik terdahulu.

Duda berbicara tentang peluang membangun kembali "komunitas sejati di bagian Eropa kita" untuk mempertahankan diri dari serangan apapun.

Dia menyarankan, selain Polandia dan Ukraina, negara-negara lain seperti Lithuania, Latvia, dan Estonia juga harus bersatu.

Presiden Polandia merasa ikatan bertetangga dan persaudaraan antara negara-negara tersebut adalah tanggung jawabnya.

Baca Juga: Kim Tae Ri Raih 2 Piala Sekaligus dalam Baeksang Arts Awards ke-58, Ini Film & Drama yang Pernah dibintanginya

Dia kemudian berjanji untuk membantu Ukraina membangun kembali negara mereka setelah perang usai.

Duda mengakui, hukuman terhadap Kremlin menyebabkan kehancuran ekonomi dan kehancuran di pasar energi juga bahan bakar. Sanksi turut mendatangkan inflasi bagi Eropa. Namun dia mengaku tak akan goyah.

"Kita harus bertahan dari ini, kita harus mengejar kebijakan yang bertanggung jawab, kita harus menghadapinya," kata Duda menegaskan.***(Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran Rakyat)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler