Ironis, Lakukan Tes Nuklir di Afrika, Kini Prancis Terselimut Hujan Debu Radioaktif dari Tempat yang Sama

6 Maret 2021, 12:28 WIB
Fenomena salju di Gurun Sahara pada 17 Januari 2021 /Facebook.com/Karim Bouchetata

JURNALSUMSEL.COM – Kejadian tidak menyenangkan baru saja dialami oleh Prancis, pasalnya, angin musiman kuat yang mengandung debu radioaktif di gurun Sahara dikabarkan telah sampai ke negara tersebut.

Dalam ingatan sejarah, Prancis diketahui memang sempat melakukan uji coba atau tes nuklir pada tahun 1960 di Gurun Sahara.

Program uji coba nuklir tersebut tersebut diberi nama kode Gerboise Bleue, dan dalam program tersebut dilakukan setidaknya empat peledakan bom nuklir di Aljazair selama 14 bulan.

Namun ironis, kini dampak dari ledakan tersebut malah kembali ke negara asalnya Prancis.

Menurut Euronews hal tersebut terjadi karena adanya angin musiman kuat yang mengangkat dan kemudian membawa debu radioaktif dari gurun Sahara hingga berhasil mencapai Prancis.

Baca Juga: Jangan Kaget, 16 Manfaat Ini Akan Kamu Dapatkan Saat Berjalan Kaki. Yuk Dicoba!

Baca Juga: Memainkan Gadget yang Berlebihan Membuat Jam Tidur Menjadi Tidak Normal

Namun beruntung, para ahli percaya bahwa debu tersebuk tidak akan membahayakan nyawa masyarakat Prancis, namun tetap saja hal tersebut menjadi pengingat betapa mengerikannya dampak panjang dari ledakan nuklir di suatu daerah.

Sementara itu, angin kencang yang dituding menjadi penyebab terbawanya debu dan partikel radioaktif Sahara ke wilayah Prancis ini diketahui mulai bertiup sejak bulan Februari.

Kedatangan debu ini pun mengubah warna salju menjadi kekuningan, para ilmuwan dari Asosiasi Prancis untuk Pengendalian Radioaktivitas di Barat (ACRO) pun bergegas datang ke lokasi untuk mengambil sampel.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, terdeteksi adanya kandungan cesium-137 yang menjadi produk sampingan fisi nuklir yang dilepaskan oleh ledakan program Gerboise Bleue.

Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV Hari Ini, 6 Maret 2021: Saksikan Tayangan Fashion Master Hingga Rumah Ruben di Jam Ini!!

Baca Juga: 6 Polwan Dilatih Khusus Untuk Jaga Keamanan Bumi Cendrawasih

Pencemaran radioaktif ini, yang datang dari jauh, 60 tahun setelah ledakan nuklir, mengingatkan kita pada pencemaran radioaktif abadi di Sahara, yang menjadi tanggung jawab Prancis,” demikian bunyi laporan ACRO.

Laporan tersebut juga menambahkan bawah radiasi dari debu tersebut tidak akan menimbulkan ancaman luar biasa bagi orang-orang di daerah yang terpapar.

Hanya saja, mereka tetap mengingatkan untuk selalu berhati-hati dan tidak mengambil resiko tinggi untuk berada di uar ruangan saat badai pasir datang.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: EuroNews

Tags

Terkini

Terpopuler