Jalin Kerja Sama, Perdana Menteri Inggris Bahas Perubahan Iklim Covid-19 dengan Joe Biden

24 Januari 2021, 18:58 WIB
PM Inggris Boris Johnson sedang menelepon. Foto ini diposting Johnson di akun Twitter-nya usai menelepon Presiden AS Joe Biden / Foto: @BorisJohnson /

JURNALSUMSEL.COM- Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson berharap dapat memperdalam aliansi dengan Amerika Serikat (AS)

Langkah untuk mempererat kerja sama itupun diakukan Johnson dengan melakukan panggilan telepon pertama dengan Biden sejak pelantikannya.

Boris Johnson mengatakan bahwa pada hari Sabtu 23 Januari 2021, dia berharap dapat bekerja dengan Presiden AS Joe Biden untuk tujuan bersama mereka, termasuk mengatasi perubahan iklim dan pandemi Covid-19.

Johnson menggunakan panggilan telepon pertamanya dengan presiden AS untuk menyambut pengumuman Biden bahwa Amerika Serikat akan bergabung kembali dengan Perjanjian Paris 2015 tentang iklim dan Organisasi Kesehatan Dunia, dan mereka membahas prospek kesepakatan perdagangan bebas.

“Senang bisa berbicara dengan Presiden Joe Biden malam ini,” kata Johnson melaui cuitannya di Twitter.

“Saya berharap dapat memperdalam aliansi lama antara kedua negara kita saat kita mendorong pemulihan hijau dan berkelanjutan dari Covid-19,” sambungnya.

Baca Juga: Sebelum Divaksinasi Covid-19, Wajib Tahu 17 Kondisi Orang Yang Tidak Boleh Suntik Vaksin

Baca Juga: Trump Dorong Departemen Kehakiman Meminta Mahkamah Agung Batalkan Kemenangan Biden

Gedung Putih mengatakan Biden dan Johnson berbicara tentang kerja sama, termasuk melalui organisasi multilateral, dalam mengekang perubahan iklim dan memerangi COVID-19.

Biden juga menyampaikan niatnya untuk memperkuat hubungan khusus antara negara kami dan merevitalisasi hubungan transatlantik, hal ini untuk menggarisbawahi peran penting NATO untuk pertahanan kolektif dan nilai-nilai bersama kami.

Seorang juru bicara Johnson mengatakan kedua pemimpin ini juga membahas manfaat dari kesepakatan perdagangan bebas potensial antara kedua negara.

Diketahui, Inggris meninggalkan Uni Eropa tahun lalu, dan perjanjian perdagangan baru antara sekutu adalah prioritas yang lebih tinggi bagi Johnson daripada Biden.

Pada hari Jumat 22 Januari 2021, Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa pemerintah tidak memiliki batas waktu untuk menempa kesepakatan perdagangan baru karena perhatian Biden sebagian besar terfokus pada mengendalikan pandemi virus corona dan menekan Kongres untuk mengesahkan rencana bantuan virus corona senilai $ 1,9 triliun.

Janet Yellen, calon menteri keuangan Biden, juga mengisyaratkan dalam sidang konfirmasi awal pekan ini bahwa Biden tidak ingin menegosiasikan kesepakatan perdagangan baru.

Baca Juga: Selain Bikin Hati Damai, Ini 6 Manfaat Membaca Al-Qur’an Yang Harus Kamu Ketahui!

Baca Juga: HORE! Film Boruto Episode 183 Tayang Hari Ini, Hokage Berikan Misi Darurat.

“Presiden Biden telah menjelaskan bahwa dia tidak akan menandatangani perjanjian perdagangan bebas baru sebelum AS melakukan investasi besar pada pekerja Amerika dan infrastruktur kami,” kata Yellen sebagaimana dikutip Jurnal Sumsel dari Al Jazeera.

Selain itu, Sunday Telegraph yang berbasis di London melaporkan bahwa Johnson adalah pemimpin pertama di luar Amerika Utara yang berbicara dengan Biden

Gedung Putih mengatakan para pemimpin itu juga membahas perlunya koordinasi pada prioritas kebijakan luar negeri bersama, termasuk China, Iran, dan Rusia.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler