Network
JURNALSUMSEL.COM - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumatera Selatan (Sumsel), Dra Hj. Megaria M.Si, sektor tersier menjadi penyumbang terbanyak investasi di wilayah Sumsel.
Selama semester I/2020 ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel telah merealisasikan investasi senilai Rp11,86 triliun.
Megaria mengungkapkan, capaian ini merupakan 44,53 persen dari target sebesar Rp26 triliun yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Baca Juga: Kota Palembang Berstatus Zona Merah Lagi, Kabupaten Ini Juga Ikutan
Catatan ini terbilang luar biasa mengingat kondisi saat ini yang tengah dilanda pandemi.
"Sektor jasa, hotel, restoran, konstruksi listrik, gas dan air menjadi penyumbang terbesar investasi di Sumsel," ujar Megaria seperti dikutip Jurnal Sumsel dari Antara, Kamis 13 Agustus 2020.
"Kemudian diikuti sektor primer seperti pertambangan, kehutanan dan ketahanan pangan dan sektor industri," tambahnya.
Baca Juga: Viral Video Pengakuan Ibu Pedagang Ditegur Istri Wakapolda Sumsel, Cek Faktanya!
Investasi ini pun tak hanya berasal dari dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri.
Megaria memaparkan, Penanaman Modal Asing (PMA) realisasinya mencapai Rp7,39 triliun. Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp4,45 triliun.
Kabupaten Muara Enim menjadi daerah dengan tujuan PMA paling besar. Nilai investasinya mencapai Rp3,5 triliun.
Sektor pertambangan menjadi magnet bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di Muara Enim.
Baca Juga: Deretan Mobil Internet Keliling Tak Terawat, Proyek Zaman SBY
Megaria kemudian mengungkapkan, negara asing yang jadi investor terbesar di Sumsel di antaranya Singapura, Malaysia dan Tiongkok.
Sumber daya alam yang dimiliki Sumsel seperti batubara, minyak, gas, karet dan sawit menarik perusahaan dari negara-negara tersebut mau berinvestasi.***
