Harta Karun Terpendam, Legenda Pulau Kemaro: Kisah Cinta Tan Bun An dan Siti Fatimah

- 22 Desember 2020, 20:45 WIB
Pulau Kemaro, salah satu tempat wisata di Sumatera Selatan.
Pulau Kemaro, salah satu tempat wisata di Sumatera Selatan. /(Antara/Arina S)

Kedatangan dan Lamaran Tan Bun An tak begitu disambut baik oleh ayah Siti Fatimah, ia memberikan persyaratan kepada Tan Bun An jika ingin menikahi putrinya.

Ayah Siti Fatimah meminta Tan Bun An untuk membawakan hadiah tujuh buah guci berisi emas sebagai persyaratan.

Baca Juga: Juliari P Batubara Ditetapkan Sebagai Tersangka, Prediksi Lolos Hukuman Mati, Ini Kata KPK!

Baca Juga: Sandiaga Uno Politisi Partai Gerindra Gantikan Wishnutama Menjadi Menparekraf, Ini Profil Singkatnya

Tan Bun An pun menyetujui persyratan tersebut dan kembali ke China untuk meminta restu dan memenuhi persyaratan yang diberikan ayah Siti Fatimah dari orangtuanya.

Setelah kembali ke Palembang dengan membawa tujuh guci hadiah yang dimintah ayah Fatimah.

Guci-guci hadiah itupun di bawanya ke hadapan ayah Siti Fatimah untuk menunjukkan bahwa ia telah memnuhi persyarat yang diberikan agar dapat menikah dengan Fatimah.

Namun, betapa terkejutnya Tan Bun An setelah mengetahui bahwa guci-guci hadiah tersebut hanya berisi sayuran busuk, ayah fatimah murka dan menyuruh Tan Bun An untuk pergi dan membawa guci-guci itu.

Karena kesal, Tan Bun An membuang guci-guci tersebut ke dasar sungai Musi tanpa memeriksa lebih lanjut isi guci tersebut.

Baca Juga: Sandiaga Uno Politisi Partai Gerindra Gantikan Wishnutama Menjadi Menparekraf, Ini Profil Singkatnya

Halaman:

Editor: Shara Amalia

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x