5 Destinasi Wisata di Bandung, Tempat Berekreasi Sekaligus Edukasi

14 Agustus 2020, 18:40 WIB
Wisata edukasi di Dago Pojok, Bandung /

JURNALSUMSEL.COM - Biasanya, orang akan liburan untuk sekadar berekreasi melepas lelah. Namun, tak ada salahnya untuk mendapatkan manfaat lain.

Sebut saja liburan untuk rekreasi sembari mengedukasi. Apalagi jika liburannya bersama buah hati tercinta.

Bukan sekadar wisata, ada pula ilmu dan pengetahuan yang dapat membuka cakrawala berpikir anak. 

Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Ciremai Sudah Dibuka untuk Umum

Di Bandung, ada beberapa tempat wisata yang juga bisa mengedukasi.

Beberapa tempat tersebut mungkin sudah akrab dan tergolong mainstream seperti Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani, Museum Geologi, Kebon Binatang Bandung, Saung Angklung Udjo, dan sebagainya.

Berikut ini sejumlah destinasi wisata di Bandung yang bisa jadi alternatif, bagi Anda yang ingin mengajak anak berekreasi sekaligus dapat edukasi.

  1. Bandung Champion City

Di miniatur kota metropolitan tersebut juga terdapat banyak anak-anak memainkan profesi lain.

Baca Juga: Kronologi Detik-detik Kapal Kargo Karam di Sungai Musi

Seperti bidan dan dokter di rumah sakit, pemadam kebakaran, pembalap di sirkuit, penerbang di bandara mini, hingga parlemen di gedung dewan rakyat mini.

Setiap pekerja melakoni profesinya, harus memperoleh pembekalan dulu dari mentor. Ada 221 mentor yang tersebar di 75 wahana roleplay, dengan 100 lebih profesi. 

Bahkan untuk profesi tertentu, anak-anak harus mengantongi ijazah, dari kuliah singkat di universitas mini.

Saat masuk wahana, anak-anak langsung mengunjungi bank untuk memperoleh uang 1.000 cicis, mata uang kota tersebut. 

Dengan uang yang dikantongi, anak-anak dapat berbelanja, belajar di tempat kursus, atau kuliah.

Namun, mereka juga bisa menambah pundi-pundi cicis, dengan bekerja di banyak tempat. Seperti Bintang, yang siang itu, memperoleh penghasilan dari pekerjaannya sebagai polisi.

Baca Juga: Vaksin Sputnik V Diragukan Banyak Negara, WHO Minim Informasi

Menurut CEO Bandung Champion City, Masrah Marang, tempat ini dirancang bukan hanya sebagai tempat bermain peran. Melainkan juga bisa menjadi acuan penelusuran minat dan bakat saat remaja atau dewasa nanti.

Hal itu dapat terlihat dari data yang diperoleh selama anak berada di kawasan. Data direkapitulasi, dan akan diperoleh kecenderungan anak pada profesi tertentu.

Selain jadi tempat meneropong masa depan, ujar Masrah, melalui pengelolaan uang yang dikantongi, anak-anak akan belajar tentang sistem sosial dan ekonomi. 

Masrah juga merancang tempatnya menjadi laboratorium mata pelajaran di sekolah. 

Baca Juga: Rupiah Melemah di Akhir Pekan 14 Agustus 2020

Misalnya anak juga bisa mengikuti pemilihan kepala daerah atau anggota parlemen. Ketika dia terpilih maka akan bekerja sebagai walikota atau anggota dewan selama satu bulan.

Tahapan ini, kata Masrah, bisa menggambarkan bagi anak, bagaimana hal yang dilakukan sambil bermain, bisa berbuah pemahaman baru. 

"Kalau yang usia PAUD sampai 3 SD, mungkin hanya ikut-ikutan, melihat-lihat dan bermain. Tapi anak kelas 5 SD ke atas dapat memahami yang dimainkan adalah praktek dari apa yang diajarkan di sekolah," ujarnya sebagaimana diberitakan Pikiran-rakyat.com sebelumnya dalam artikel "5 Tempat Wisata Unik dan Bermuatan Edukasi di Bandung".

  1. Kampung Kreatif Dago Pojok

Tempat  ini sudah sejak 2011 menjadi destinasi wisata, dan lebih dikenal oleh turis mancanegara. 

Meskipun, menurut Rahmat Jabaril, dari Komunitas Taboo dan pendiri Kampung Kreatif Dago Pojok, dalam dua tahun terakhir, kunjungan wisatawan dalam negeri semakin tinggi.

Baca Juga: Mantan Striker Sriwijaya FC Budi Sudarsono Besut Klub Liga 1 Persik Kedir

Setiap hari Minggu, ada program kegiatan belajar reguler dari setiap sanggar di sana. Seperti workshop dan pertunjukan wayang dan seni untuk anak-anak.

Dia mengatakan, ada paket yang bisa dipilih oleh para wisatawan. Beberapa rumah warga sudah dikondisikan untuk dapat dihuni sebagai jasa homestay.

"Paket nginep di rumah penduduk, itu termasuk workshop bikin kolase, kaos, mural, ukiran, belajar silat, jaipongan, seni-seni tradisional, wayang golek, mainan tradisional," ujar Rahmat.

"Kemudian ada pertunjukan. Misalnya mereka menonton wayang golek 2 jam, jaipongan. Ada paket tanpa menginap, atau paket yang hanya memilih di antara workshop dan pertunjukan," ujar Rahmat.

Dia mengatakan, dalam dua tahun terakhir, kunjungan wisatawan Sumatera, Jakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan sering mampir ke Dago Pojok. 

Baca Juga: Begini Cara Cek Hasil SBMPTN 2020, Diumumkan Hari Ini

Baik dari jajaran pemerintahan, studi tur, sampai sekelompok keluarga. Sementara dari luar negeri, lebih banyak dari Inggris, Belanda, Jerman, Australia, Rusia, dan Kanada.

"Saya ingin memberikan ide bahwa rumah atau kampung adalah basis budaya dan perekonomian. Kampung-kampung kota harus jadi pusat pendidikan, perekonomian, dan budaya," ucap Rahmat.

  1. Snow Park di Panama Park 825

Di Jalan Jenderal Sudirman 825, Kota Bandung, baru saja berdiri sebuah arena bermain dengan wahana menyerupai arena bersalju. 

Kawasan Panama Park 825 sebenarnya, terdiri dari beberapa wahana lain, seperti Big Rides, LED Interactive Room, Role Play, Sand Pool, Wall Climbing, Party Room, Music Box.

Snow Park jadi wahana yang paling diminati, setelah tiga pekan arena tersebut beroperasi.

Baca Juga: 6 Hal yang Perlu Kamu Tahu Saat Persiapan Sebelum Naik Gunung

Setelah mengantre, pengunjung akan dipersilakan mengenakan jaket, sepatu bot, dan sarung tangan yang sudah disediakan.

Kemudian, pengunjung yang terdiri dari anak-anak dan dewasa, memasuki ruangan secara bergiliran.

"Kapasitasnya untuk 40 orang, dan lamanya di dalam wahana sekitar 30 menit," kata Manuel, Direktur Panama Park 825. 

Dia mengatakan, suhu di dalam ruangan tersebut mencapai -7 derajat Celcius.

Cara mengakses setiap wahana, dengan memakai sistem kartu yang sudah diisi nominal uang. Setiap orang memegang satu kartu untuk masuk ke setiap wahana.

Baca Juga: Sektor Ini Jadi Penyumbang Investasi Terbanyak di Sumsel 

Saat di dalam, Anda bisa bermain salju, memasuki miniatur rumah igloo, dan berseluncur di atas bak seluncur yang sudah disediakan. 

Di dalam ruangan Anda tetap bisa berfoto atau merekam video, dengan latar belakang hujan salju.

"Kami konsepnya the biggest indoor playground di Bandung. Selain besar, ada wahana-wahana jarang ada, seperti snowpark ini, yang ingin mengajak wargi Bandung merasakan salju," tutur Rahmat.

"Bisa juga bermain sepuasnya di playground dengan fasilitas komplet dan tematik. Ada perosotan 9 meter juga di dalam playground Joy n Fun," ujar Manuel.

  1. Hooray PvJ

Jika Anda mencari tempat bermain di dalam mal, dengan permainan edukatif, sekaligus memantau perkembangan anak, Hooray bisa jadi salah satu alternatif.

CEO Hooray, Haris, mengatakan, arena bermain di Paris van Java Jalan Sukajadi ini,  menyokong perkembangan anak. Meliputi fisik, jiwa, kognitif, emosi, dan sosial. 

Soalnya di taman bermain ini ada klub parenting untuk orang tua dengan anak usia 6 bulan sampai dengan 8 tahun. 

Baca Juga: Sambut HUT 75 RI, Sekda Palembang Ratu Dewa Gelar Sayembara Berhadiah Rp1 Juta

"Banyak aktivitas di sini melibatkan kebersamaan dengan orangtua. Ada juga kegiatan di sini yang melatih sensor motorik halus, juga motorik kasar seperti keberanian anak," kata Haris.

Berbagai sarana permainan yang ada di sini memang mengasah sensor motorik anak seperti flying fox, panjat dinding, kolam bola, trampolin, bermain peran, dan lainnya. 

Sementara untuk program kerja sama dengan Montessori Haus Asia, meliputi Fine and Gross Motor Skills, Sensory Play, Mom and Baby Program, juga Parenting Session.

  1. Bird & Bromelia Pavilons

Terdapat lebih dari 100 ekor burung di kawasan tersebut. Terdapat beberapa area, khusus angsa dan bebek, aneka ayam, aneka burung hantu, merak, kalkun, dan parkit.

Baca Juga: Diet Super Mudah ala Priyanka Chopra

Berbagai jenis ayam, misalnya ayam kate, cochin, ayam kapas, ayam mutiara fulturin dari Afrika, ayam mutiara abu, ayam cemani, ayam brahma, dan berbagai ayam yang lahir dari kawin silang, berkeliaran di taman.

Di kawasan burung hantu ada jenis bay owl, barred eagle owl, dan buffy fish owl. 

Di bagian merak, terdapat juga anakan hasil dari pengeraman merak-merak yang sudah kawin di sana. 

Selain itu terdapat sejumlah kura-kura dan kelinci, dan area untuk pertunjukan burung.

Baca Juga: 6 Hal yang Perlu Kamu Tahu Saat Persiapan Sebelum Naik Gunung

"Habitatnya, dibuat semirip mungkin dari tempat mereka berasal. Seperti juga keberadaan sungai di sini, tidak diubah, sesuai aslinya," kata Fitriana Pratiwi, Marcomm Bird & Bromelia Pavilons. 

Dia mengatakan, semua burung telah dijinakkan dan dipastikan sehat sebelum bisa dikunjungi publik.***(Gita Pratiwi A/Pikiran-Rakyat)



Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler