Bukan Hanya Kota Padang! Pulau Sumatera Berpotensi Hadapi Ancaman Gempa Besar

- 17 November 2020, 19:23 WIB
Ilustrasi gempa bumi. Pulau Sumatera terancam diguncang gempa besar.
Ilustrasi gempa bumi. Pulau Sumatera terancam diguncang gempa besar. /Pexels/

JURNALSUMSEL.COM – Pulau Sumatera merupakan wilayah yang rawan gempa bumi dan berpotensi menghadapi ancaman gempa besar dari banyak sumber.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Gempa yang mengancam Pulau Sumatera diprediksi Daryono setelah melihat aktivitas sumber gempa yang terjadi pada Selasa, pukul 8.44 WIB yang mengguncang Tuapejat, Kabupaten Mentawai Sumatera Barat dengan magnitude 6.3.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA! Pencairan BLT untuk Guru Honorer. Berikut Syarat dan Alurnya

Baca Juga: Menteri BUMN Minta Himbara Perbaiki Sistem dan Layanan, Gegara Penyaluran BLT Subsidi Gaji?

Ia mengatakan, ancaman bagi Pulau Sumatera tidak hanya aktivitas gempa yang bersumber dari tumbukan lempeng di Zona Megathrust, Sesar Mentawai, dan Sesar Besar Sumatera di daratan.

Gempa kuat juga dapat bersumber di Investigator Fracture Zone dekat subduksi lempeng di sebelah barat Sumatera.

Gempa yang terjadi di Tuapejat, Kabupaten Mentawai tersebut termasuk gempa kuat yang memiliki magnitude di atas 6.0 yang berpusat di laut dengan koordinat 2,90 LS dan 99,07 BT, pada jarak 112 KM arah barat daya Kota Tuapejat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Kota Padang Kembali Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 6,0, Begini Kata BMKG

Baca Juga: Asisten Penulis ‘Crash Landing on You’ Ungkap Apa yang Menginspirasi Ceritanya

Gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal.

Analisis menunjukkan, gempa ini hiposenternya berada di kedalaman 31 km yang artinya pusat gempa ini berada di dalam Lempeng Australia dan bukan di Lempeng Eurasia.

Gempa ini juga bukan merupakan gempa yang disebabkan oleh aktivitas tumbukan lempeng di zona megathrust.

Gempa akibat tumbukan lempeng lazimnya memiliki sumber gempa sesar naik (thrust fault).

Baca Juga: Valentino Rossi Puji Pencapaian Joan Mir yang Jadi Juara MotoGP 2020 Saat Baru Memasuki Musim Kedua

Namun, gempa dipicu oleh sesar transform memiliki mekanisme sumber berupa sesar geser yang tampaknya berkaitan dengan sumber gempa sesar geser pada Lempeng Indo-Australia di Samudra Hindia, yang dikenal dengan nama Investigator Fracture Zone.

"Gempa ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya masih di bawah 7,0 di samping juga karena mekanisme sumbernya yang berupa sesar geser," kata Daryono seperti dikutip Jurnal Sumsel dari Antara.

Baca Juga: Pencairan BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan di Rekening BCA Tak Merata, Ini Tanggapan Pihak BCA

Baca Juga: Simak Jadwal Penyaluran Dana BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 2 ke Bank Swasta

Struktur Investigator Fracture Zone ini, lanjut Daryono, memanjang di Samudra Hindia relative berarah utara-selatan dan di bagian ujung utara IFZ berdekatan dengan Zona Subduksi Sumatera.

Dia mencontohkan gempa yang terjadi di Samudra Hindia sebelah barat Aceh pada 12 April 2012 berkekuatan 8,6 dan 8,1. ***

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x