Kabar kontroversial dari Prancis ini pun mendapat respons keras dari Kementerian Agama di Indonesia.
Dilansir dari RRI, Menteri Agama, Fachrul Razi, mengecam keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Baca Juga: Sudah Cek Pengumuman CPNS 2019! Ini Arti Kode yang Ada di Kolom Hasil
Bahkan, Menag juga mendukung keputusan Kementerian Luar Negeri yang akan memanggil Duta Besar Prancis untuk menyampaikan kecaman akan tindakan presidennya tersebut.
Menag mengatakan, perkataan Macron yang menyebut Islam adalah teroris karena dikaitkan dengan pembuatan karikatur Nabi Muhammad SAW adalah penghinaan terhadap simbol agama.
“Setiap umat beragama harus menghormati simbol-simbol agama yang dianggap suci oleh pemeluk agama lain, termasuk terkait pemahaman visualisasi Nabi Muhammad,” tutur Menag Fachrul di Jakarta, Kamis (29/10/2020).
Baca Juga: Panas!! Perang Voting Resmi Dimulai, MAMA Adu Fandom Terkuat
Menag juga mengatakan bahwa kebebasan berpendapat atau berekspresi tidak boleh dilakukan sampai melampaui batas, namun tetap dengan memperhatikan norma yang berlaku.
Meski demikian, Menag meminta agar umat Islam tetap tenang dan tidak main hakim sendiri.
Namun tetap tunjukkan sikap tegas dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.