Ngeri! Warga di Daerah Ini Selalu Gali Kuburan dan Dandani Mayat di Bulan Agustus

27 Agustus 2020, 11:30 WIB
Ilustrasi. Warga Toraja Utara selalu menggali makam kerabatnya dan menghiasi jenazah di bulan Agustus. /Pixabay/Tazzanderson

JURNALSUMSEL.COM - Tradisi unik dilakukan warga Panggala, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, setiap bulan Agustus.

Jika bulan Agustus tiba, warga akan menggali kuburan!

Aneh? Masih ada yang lebih aneh dan bikin orang terkejut mendengarnya.

Baca Juga: Cair Hari Ini, Tak Semua Peserta Dapat Dana Bantuan Pemerintah Berupa BLT Rp600 Ribu

Ya, warga Panggala jenazah yang sudah digali dari kuburnya kemudian didandani.

Tradisi ini dilakukan untuk memberikan penghormatan.

Seperti dikutip Jurnal Sumsel dai Galamedianews dalam artikel "Didandani Hingga Diajak Berselfie, Di Sini Setiap Agustus Jasad Keluarga Kembali Digali dari Kubur", penghormatan bagi arwah yang telah meninggal dilakukan dengan mengganti pakaian jasad yang telah dimumifikasi.

Baca Juga: Hari Ini Cair! Begini Cara Cek Penerima BLT Rp600 Ribu Lewat WA dan SMS

Media luar negeri, Daily Mail,memberitakan, warga meyakini kehidupan setelah kematian.

Ritual ini dianggap sebagai perayaan akan anugerah kehidupan.

Selain itu, proses membersihkan peti mati di momen tahunan ini dilakukan layaknya pemakaman kedua.

Seperti yang telah dilakukan turun temurun setiap Agustus.

Baca Juga: Viral Tiktok, Besok 27 Agustus Apa yang Akan Terjadi?

Baca Juga: Joe Taslim Tampil Beda di Film Barunya

Jasad yang diawetkan itu pun diajak berbicara dan foto bersama dalam pakaian baru.

Ritual kematian di Toraja dianggap sebagai perayaan kehidupan terbesar warga yang percaya bahwa hubungan antara hidup dan mati tidak terbatas.

Tradisi ini mengakar dalam budaya masyarakat Toraja meskipun mereka merupakan komunitas Kristen Protestan.

Baca Juga: Ben Chilwell Resmi Jadi Pemain Baru Chelsea, Selanjutnya Thiago Silva dan Kai Havertz?

Sesuai tradisi, ketika orang yang dicintai meninggal, maka keluarga terlebih dahulu menyimpan jasad selama berbulan-bulan bahkan terkadang hingga bertahun-tahun.

Baik di rumah maupun tongkonan, bangunan khusus yang dirancang untuk menampung orang mati.

Hal tersebut memungkinkan dengan mumifikasi jenazah.

Sebelum pemakaman dilakukan, selama masa berkabung, keluarga menabung guna mempersiapkan kebutuhan penguburan.

Baca Juga: Viral Bidan Honorer di Lahat Nekat Bugil di Aplikasi Boom Live untuk Narik Followers

Mereka juga berinteraksi dengan jenazah seolah-olah mereka masih hidup.

Komunitas Toraja menganggap kematian sebagai aspek terpenting dalam hidup.

Tak sedikit yang rela terjerat utang demi memenuhi semua ritual pemakaman.

Kunjungan tahunan pada kerabat dianggap sebagai pemakaman kedua di mana mereka membersihkan atau mengganti peti mati untuk mencegah jenazah membusuk.

Baca Juga: Remaja 15 Tahun di Palembang Jualan Online dari Hasil Maling Jemuran

Setelah tradisi ini dilakukan, jasad-jasad lantas dimakamkan lagi.

Warga menyertakan hadiah di dalam peti yang berornamen dan berwarna-warni.

Kepala salah satu komunitas Toraja, AMAN, Eric Crystal Rante Allo kepada The Sydney Morning Herald mengatakan, meskipun mungkin ritual ini tampak aneh bagi orang luar.

Namun, bagi mereka ritual kematian merupakan bagian penting dari budaya.

"Orang Toraja percaya roh orang mati hidup di antara kita yang hidup, menjaga, memberkati kita," katanya.

Baca Juga: Rumor Lionel Messi Pindah ke Manchester City Berhembus, Pintu Keluar Barcelona Kian Dekat

Karena itulah, sebelum ritual penguburan dilakukan, mereka disebut to'makula atau hanya sakit, belum meninggal.

Orang Toraja sangat menghormati mereka yang meninggal.

Ritual pun tak menghalangi mereka yang ingin ikut menyaksikan.

Pengunjung dipersilakan untuk datang selama bulan ritual yaitu Agustus dan dapat ikut ambil bagian dalam perayaan ini.***(Mia Fahrani/Galamedia News)

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler