JURNALSUMSEL.COM- Peninggalan masa Megalitikum berupa empat lumpang batu di tengah kebun kopi ditemukan oleh pegiat kebudayaan dan pariwisata di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Ketua kelompok peduli pariwisata Paranomic of Lahat, Mario Andramatik menjelaskan bahwa lumping batu tersebut ditinjau oleh timnya pada Kamis, 18 Februari 2021 di Desa Bandar Aji Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat.
Setelah dibersihkan, timnya mendapati sebuah lumpang batu tiga dengan pembatas di setiap lubangnya, lokasi penemuan masih berada di dalam kebun kopi.
Timnya, lalu bergerak 200 meter dari lumpang kedua itu dan menemukan lumpang batu lubang tiga dengan diameter lubang cenderung sama yakni 14 centimeter.
Saat tim beranjak keluar kebun kopi, kembali ditemukan lumpang batu dua sehingga total penemuan berjumlah empat buah.
Baca Juga: Wah, Ternyata 5 Rumus Ini Tingkatkan Nilai Tinggi di SKD CPNS 2021, Auto Lanjut SKB!
“Lokasi temuan ini bisa dibilang situs megalit baru,” ujarnya.
Mario yang juga staff khusus bidang pariwisata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat menjelaskan bahwa pihaknya mendapat laporan dari warga terkait adanya satu lumping batu berlubang satu ditemukan di Desa Bandar Aji yang berjarak 82 Kilometer dari Kota Lahat.
Tidak jauh dari lokasi itu, timnya menemukan trilith atau struktur yang terdiri dari dua batu vertikal besar dengan posisi batu ketiga horizontal di bagian atas, namun trilith tersebut ditutupi rerumputan.
“Sebenarnya warga hampir setiap hari melihat batu-batu ini, namun mereka tidak menyadari jika batu yang sudah kami identifikasi tadi termasuk benda bersejarah,”ujarnya.
Selanjutnya empat lumpang batu itu dimasukkan ke daftar temuan benda megalitikum di Kabupaten Lahat agar dapat diusulkan menjadi benda cagar budaya Sumatra Selatan (Sumsel).
Baca Juga: Jangan Sampai Gagal di CPNS 2021! Pelajari Kisi-Kisi Soal yang Akan Muncul di Seleksi Tes SKD
Baca Juga: Siap Jadi PNS? Berikut 5 Instansi dengan Gaji Terbesar di Seluruh Indonesia!
“Sampai akhirnya secara kolektif situs-situs megalitikum di Lahat dapat diusulkan menjadi warisan dunia UNESCO,”ujarnya menegaskan.***