Diego Maradona, Pahlawan Sayap Kiri Amerika Latin yang Mengidolai Fidel Castro

- 26 November 2020, 15:39 WIB
Maradona bersama dengan Dr.Leopoldo luque
Maradona bersama dengan Dr.Leopoldo luque /Shafira FS/Official instagram @maradona

JURNALSUMSEL.COM – Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona pernah mengungkapkan, pahlawannya adalah mendiang pemimpin revolusioner Kuba, Fidel Castro.

Diego Maradona menganggap Castro “ayah kedua” sampai-sampai wajah sang pemimpin Kuba itu diabadikan menjadi tato di kakinya.

Castro pula yang pernah mendesak Diego Maradona agar terjun ke dunia politik.

Baca Juga: Menyambut Gajian, Shopee Adakan Gratis Ongkir dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale

Baca Juga: BMKG: Prakiraan Cuaca Kamis, 26 November 2020. Wilayah Palembang Berpotensi Berawan Siang Hari

Namun, Diego Maradona tidak pernah mewujudkan aspirasi Castro.

Meski demikian, Maradona memainkan peran dalam memperjuangkan para pemimpin kiri di seluruh Amerika Latin seperti Castro sendiri, Hugo Chavez dari Venezuela dan Evo Morales dari Bolivia.

Diego Maradona juga turut mempertinggi daya tarik internasional yang lebih luas dari pemimpin kiri ini.

Baca Juga: Sinopsis The November Man: Aksi Pierce Brosnan Sebagai Mantan Agen CIA

Baca Juga: Jadi Tersangka, Edhy Prabowo Minta Maaf Pada Ibunya, Mundur dari Menteri KKP Juga Waketum Gerindra

Dalam acara televisi mingguan Chavez pada 2007, Maradona mengatakan, "Semua yang dilakukan Fidel, semua yang Chavez lakukan untuk saya adalah yang terhebat."

"Saya benci semua yang berasal dari Amerika Serikat. Saya membencinya dengan segenap kekuatan saya," lanjutnya sebagaimana dilansir Jurnal Sumsel dari Antara.

Maradona pertama kali bertemu Castro pada 1987, satu tahun setelah mengantarkan Argentina menjuarai Piala Dunia dan empat tahun sebelum jatuhnya Uni Soviet yang mengantarkan era baru kesulitan ekonomi di Kuba yang Komunis.

Baca Juga: Jelang Pendaftaran CPNS 2021. Simak 6 Tips Memilih dan Menentukan Formasi yang akan Dilamar

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Tak Kunjung Cair? Lapor Kesini

Persahabatan yang tidak biasa antara pesepakbola yang kerap aneh ini dan sang revolusioner yang gemar membaca itu diperdalam awal abad ini pada saat Maradona menghabiskan empat tahun di Havana demi menghilangkan kecanduan narkotika.

Seperti ditakdirkan, Maradona meninggal dunia pada tanggal yang sama, 25 November, seperti terjadi pada idolanya itu empat tahun lalu.

Castro wafat pada 25 November 2016. Saat itu, Diego Maradona mengaku, dirinya menangis sejadi-jadinya. ***

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x