Fakta Mengejutkan! Norovirus Telah ada di Indonesia Sejak Lama

- 21 Oktober 2020, 05:40 WIB
 Ilustrasi norovirus.*
Ilustrasi norovirus.* /Pixabay/PublicDomainPictures / /

JURNALSUMSEL.COM - Baru-baru ini otoritas China kembali menyampaikan berita menggemparkan dunia dengan kejadian luar biasa (KLB) yang disebabkan oleh Norovirus.

Lebih dari 30 KLB sudah terjadi sejak September 2020, dan melibatkan 1.500 kasus Norovirus yang ditularkan melalui kantin akibat adanya makanan yang tercemar.

Terdapat sekitar 200 juta kasus Norovirus dialami anak di bawah umur 5 tahun.

Baca Juga: Bintang K-pop Woojin Angkat Bicara Atas Tuduhan Pelecehan Seksual

Temuan WHO menunjukkan bahwa penyebab penyakit diare adalah makan yang tidak sehat, dan di dalamnya mengandung Norovirus.

Norovirus adalah virus yang sangat menular dan menyebabkan penderitanya mengalami muntah dan diare.

Tak ada batasan rentang usia dalam penularan virus ini.

Baca Juga: PENTING!!! 3 Hari Lagi Kartu Prakerja Gelombang 9 Dicabut untuk yang Belum Ikut Pelatihan

Berdasarkan penelitian dari Canters for Disease Control and Prevention, institusi nasional kesehatan di Atlanta, AS, yang bekerja di bawah Departemen of Health and Human Service, Norovirus termasuk bagian dari famili Caliciviridae.

Ini adalah golongan virus RNA yang menyebabkan gastroenteritis akut atau peradangan usus.

Virus ini dapat dengan mudahnya menyebar dengan berbagai cara. Makan dan minuman yang telah terkontaminasi sangat rentan dihuni Norovirus.

Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Hajar Hajduk Split, Berikut Cuplikan Golnya

Gejala umum yang ditimbulkan oleh Norovirus adalah diare, mual, muntah, dan sakit perut. Keadaan ini disebabkan karena terjadinya peradangan lambung atau usus oleh Norovirus.

Gejala klinis akibat virus ini dapat terjadi dalam 24 jam setelah mengonsumsi makanan yang tercemar.

Selain itu, gejala ini juga terkadang diiringi demam, sakit kepala, dan pegal-pegal.

Baca Juga: Sukses di Drama Korea The World of the Married, Jeon Jin Seo Kembali Berakting dalam Drama BTS

Faktanya Norovirus bukanlah virus baru. Beberapa kasus Norovirus telah ada di berbagai negara sejak beberapa tahun terakhir, bahkan di Indonesia.

"Norovirus bukan virus baru, dan bisa ditemukan di banyak negara. Biasanya bermula dari restoran yang makanannya tercemar Norovirus, kemudian banyak pelanggan terinfeksi dan menyebabkan terjadinya KLB," jelas Prof. Dr. Dr. Ari Fahrial Ayam SpPD(K) MMB, FINASIM, FACP. Salahsatu Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.

Meskipun demikian, dampak dari Norovirus cukup membahayakan karena dapat menyebabkan infeksi usus akut.

Baca Juga: ShopeePay Hadirkan ShopeePay Talk: Bertumbuh Lewat Bisnis Delivery Online Bersama Steak 21

Dalam Jurnal of Medical Virology pada Mei 2020, peneliti Indonesia menunjukkan bahwa terdapat 14 (15,4%) dari 91 sampel reses yang diperiksa mengandung Norovirus.

Ari juga menerangkan, kasus yang sama (Norovirus) pernah ditemukan di beberapa kota di Indonesia.

"Sampel penelitian yang dilakukan di awal tahun 2019 ini diambil dari beberapa RS di Kota Jambi. Kasus yang serupa juga pernah dilaporkan dari beberapa kota di Indonesia," ia  menjelaskan.

Baca Juga: Curang dalam Seleksi CPNS 2019, Siap-Siap Kena Sanksi Ini

Menjaga kualitas makanan agar tetap baik dan higienis dalam sebuah restoran, merupakan salahsatu upaya mencegah terjadinya KLB yang disebabkan oleh Norovirus.

Selain itu masyarakat juga harus menerapkan kebiasaan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan.

Hingga saat ini prinsip penanganan terhadap orang yang terinfeksi Norovirus adalah memberikan obat pereda gejala sakit guna mencegah terjadinya dehidrasi akibat muntah dan diare.***

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x