Siaga! 17 Wilayah di Indonesia Bakal Diterjang Iklim La Nina, Bagaimana Dampaknya?

- 4 Oktober 2020, 13:19 WIB
Ilustrasi Iklim La Nina yang diprediksi bakal menerjang wilayah Indonesia
Ilustrasi Iklim La Nina yang diprediksi bakal menerjang wilayah Indonesia /Antara, BMKG/

JURNALSUMSEL.COM - Iklim La Nina diprediksi bakal melanda sebagian wilayah Indonesia.

Pemerintah, melalui BMKG, meminta masyarakat untuk waspada.

Pasalnya, dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Kondisi Terkini Presiden AS Donald Trump yang Positif Covid-19

BMKG mengumumkan, iklim La Nina yang saat ini terpantau berkembang di Samudra Pasifik Ekuator.

Diperkirakan iklim La Nina akan mencapai intensitas moderate sampai akhir tahun 2020.

"Pada Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatera," ujar Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal.

Baca Juga: Layanan Delivery Online dengan ShopeePay? Ini Fitur Barunya!

Herizal menjelaskan, akhir bulan September 2020 terjadi anomali iklim karena La Nina sedang berkembang.

"Hingga akhir September 2020, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator menunjukkan bahwa anomali iklim La Nina sedang berkembang," tuturnya.

Herizal menjelaskan, Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin selama enam dasarian terakhir dengan nilai anomali telah melewati angka -0.5°C, yang menjadi ambang batas kategori La Nina.

Baca Juga: ALHAMDULILLAH Pesantren dan Sekolah Agama Dapat Bansos dari Kemenag Tahap II, Ada RP1 Trilun

"Perkembangan nilai anomali suhu muka laut di wilayah tersebut masing-masing adalah -0.6°C pada bulan Agustus, dan -0.9°C pada bulan September 2020," jelas Herizal.

BMKG serta pusat pelayanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), dan JMA (Jepang) memperkirakan La Nina akan mulai meleruh antara bulan Januari sampai Februari dan berakhir bulan Maret sampai April 2021.

Berdasarkan cacatan sejarah, di Indonesia La Nina bisa menyebabkan terjadinya akumulasi jumlah curah hujan bulanan hingga 40 persen di atas normal.

Baca Juga: Profil Singkat Hope Hicks, Wanita Cantik Pembawa Covid-19 untuk Presiden AS Donald Trump

Akan tetapi, dampak yang ditimbulkan oleh La Nina tidak dirasakan sama tiap wilayah di seluruh Indonesia.

Bulan Oktober hingga November terjadi peningkatan curah hujan akibat anomali La Nina yang dapat terjadi hampir seluruh wilayah di Indonesia, kecuali Sumatera.

Herizal melanjutkan, jika pada bulan Desember 2020 hingga bulan Februari 2021, dapat terjadi peningkatan curah hujan akibat iklim ini di Kalimantan bagian timur, Maluku Utara, Sulawesi, dan Papua.

Baca Juga: Lagu Lovesick Girls BLACKPINK Masuk Deretan Teratas Tangga Lagu iTunes di 57 Negara

Sebagaimana dilansir Jurnal Sumsel dari Portal Surabaya dalam artikel "Waspada! 17 Wilayah Ini Terancam Dampak La Nina, Banjir dan Longsor Dapat Terjadi", beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki musim hujan di bulan Oktober ini, di antaranya adalah:

  1. Pesisir timur Aceh Riau (sebagian)
  2. Jambi
  3. Sumatera Selatan
  4. Pulau Bangka
  5. Lampung
  6. Banten
  7. Jawa Barat (sebagian)
  8. Jawa tengah (sebagian)
  9. Jawa Timur (sebagian kecil)
  10. Kalimantan Barat (sebagian)
  11. Kalimantan Tengah (sebagian)
  12. Kalimantan Selatan
  13. Kalimantan Timur (sebagian)
  14. Kalimantan Utara (sebagian)
  15. Sulawesi (sebagian kecil)
  16. Maluku Utara
  17. Nusa Tenggara Barat (sebagian kecil)

BMKG menghimbau pemerintah untuk dapat lebih optimal dalam melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu sampai hilir.

Misalnya saja dengan penyiapkan kapasitas sungai dan kanal untuk mengantisipasi debit air yang berlebih.

Alasannya, karena peningkatan curah hujan awal musim hujan yang disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi penyebab terjadinya bencana hidro-meteorologis di Indonesia, seperti banjir dan tanah longsor.***(Rere Radilla/Portal Surabaya)

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Portal Surabaya (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah