Network
JURNALSUMSEL.COM - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali bikin berita.
Ahok yang kini menjabat Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), beber aib perusahaannya sendiri.
Ahok mengungkapkan aib yang selama ini ada di Pertamina.
Baca Juga: Curahan Hati Penggali Kubur Pasien Covid-19 di TPU Pondok Rangon: Kami Lelah
Sikap Ahok ini mendapatkan sorotan banyak pihak. Ada yang pro, ada pula yang kontra.
Aib Pertamina tersebutberkenaan dengan persoalan gaji direksi hingga melobi beberapa menteri.
Sebagaimana dikutip Jurnal Sumsel dari Mantra Sukabumi dalam artikel "Sempat Marah, Ahok Akhirnya Buka Aib Manajemen Pertamina", Ahok menjelaskan, dia memisalkan jabatan direktur utama anak perusahaan Pertamina dengan gaji Rp100 juta lebih dicopot.
Baca Juga: Rumor Sriwijaya FC Gaet Cristian Gonzales, Ini Reaksi Tak Biasa Budiardjo Thalib
Namun gajinya tetap tidak berubah meski jabatan yang barunya hanya Rp75 juta.
"Alasannya karena orang lama. Ya harusnya gaji mengikuti jabatan Anda kan," kata Ahok seperti dilansir laman rri.co.id pada Rabu,16 September 2020.
"Tapi mereka bikin gaji pokok gede semua. Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp75 juta."
Baca Juga: HP Samsung Galaxy Ini Turun Harga, Baca Dulu sebelum Beli
"Dicopot, gak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih," tuturnya.
Lebih lanjut, Ahok mengakui sistem tersebut yang akan dia ubah di Pertamina.
Selain itu, dia pun akan memotong birokrasi soal pangkat.
Baca Juga: Perdana Rilis Redmi 9C Laris di E-Commerce, Berikut Harga dan Spesifikasinya
Menurut Ahok, sistem pangkat tersebut akan melalui jalur lelang terbuka nantinya.
Ahok pun menyatakan selain direksi, komisaris pun rata-rata titipan dari kementerian-kementerian terkait.
Namun, berita mengejutkan jika, Ahok mengaku dirinya sebagai Komisaris Utama tidak mengetahui perubahan posisi direksi Pertamina.
Baca Juga: 6 Aplikasi Video Call Terbaik, Cocok Buat Digunakan Saat PSBB Jakarta
Pasalnya, direksi langsung melobi menteri untuk urusan pergantian posisi.
"Ganti direktur bisa tanpa kasih tahu saya. Saya sempat marah-marah juga," ujarnya.
"Direksi-direksi semua mainnya lobi ke menteri, karena yang menentukan itu menteri," tutupnya.***(Dea Pitriyani/Mantra Sukabumi)
