Tim Forensik Temukan Sejumlah Luka di Jenazah Brigadir J Usai Autopsi Kedua dilakukan

- 28 Juli 2022, 08:38 WIB
Brigadir J yang menjadi korban baku tembak sesama polisi yang jenazahnya diautopsi ulang.
Brigadir J yang menjadi korban baku tembak sesama polisi yang jenazahnya diautopsi ulang. /

JURNALSUMSEL.COM - Kasus penembakan antara dua ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo yang menewaskan salah satunya, yakni Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih berlanjut.

Saat ini tim gabungan forensik kini sudah selesai melakukan autopsi ulang jenazah Brigadir J di rumah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Rabu, 27 Juli 2022.

Hasilnya, tim forensik mendapati sejumlah luka-luka di jenazah Brigadir J yang membutuhkan konfirmasi lebih lanjut.

Baca Juga: Aglonema Sehat Namun Kerdil dan Tidak Subur? Atasi Pakai Bahan Ini

"Dalam proses tadi kami berhasil meyakini adanya beberapa luka. Kami tetap harus melakukan penanganan lebih lanjut melalui pemeriksaan mikroskopik," kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Dr Ade Firmansyah Sugiharto, Rabu 27 Juli 2022.

Diungkapkan, pada proses autopsi ulang tadi, pihaknya fokus pada luka-luka di jenazah Brigadir J yang berdasarkan kecurigaan keluarga bukan luka tembak.

"Tentunya akan diperiksa secara intravitalitas. Apakah itu luka sebelum terjadi peristiwa atau setelah peristiwa," jelasnya.

Seperti diketahui, proses autopsi ulang berlangsung selama 6 jam, mulai pukul 09.00 hingga pukul 15.00 WIB di RSUD Sungai Bahar yang berjarak sekitar 2 kilometer dari tempat pemakaman bintara polisi itu.

Terkait proses autopsi ulang, Ade Firmansyah mengakui pihaknya menghadapi beberapa kendala dalam autopsi jenazah Brigadir J.

Diantaranya, Ade melihat adanya warna kemerahan atau kecoklatan pada posisi jenazah yang sudah mulai membusuk, sehingga prosesnya harus dikuliti.

Baca Juga: Aglonema Indukan Tak Kunjung Bertunas? Cek Beberapa Penyebab Ini

Saya pernah sampaikan terkait autopsi jenazah Brigadir J ini pastinya ada memiliki beberapa kesulitan. Pertama, jenazah sudah diformalin dan sudah mulai alami pembusukan," jelas Kepala Departemen Forensik RSCM tersebut.

Ade memastikan terkait adanya luka-luka di tubuh Brigadir J itu akan diuji kembali karena kesulitan telihat dan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan menggunakan alat mikroskopik demi memastikan luka di sekujur tubuh Brigadir J.

"Kita akan bawa sampel untuk diuji kembali, seperti pemeriksaan mikroskopik," katanya.

Sementara untuk hasil autopsi pemeriksaan tubuh mayat dengan jalan pembedahan untuk mengetahui penyebab kematian Brigadir J, Ade menambahkan bahwa pihaknya membutuhkan waktu sekitar sebulan atau lebih.

"Kami tidak ingin tergesa-gesa dalam pemeriksaannya, jadi diperkirakan hasil autopsi akhir dapat diketahui antara empat pekan dan delapan pekan dari sekarang," imbuhnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini Hari Ini, Kamis 28 Juli 2022: Ada Peluang Dapat Bonus dan Kenaikan Gaji

Seperti yang diketahui, pihak keluarga mendiang Brigadir J meminta agar dilakukan autopsi ulang karena mencurigai adanya sejumlah kejanggalan.

Keluarga menemukan beberapa luka yang bukan merupakan luka tembak, melainkan luka sayat di wajah dan bekas jeratan tali di leher.

Untuk mengungkap kematian Brigadir J, keluarga juga menuntut adanya indikasi pembunuhan dalam kasus ini.

Sementara itu Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa hasil autopsi Brigadir J akan diumumkan kepada publik demi transparansi kasus yang melibatkan seluruh anggotanya itu.***

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah