Makna Sejuta Kerinduan Menyayat Hati Dibalik Lukisan SBY Terhadap Ani Yudhoyono, Membuat Haru Netizen

- 29 Oktober 2021, 12:00 WIB
Hasil lukisan SBY.
Hasil lukisan SBY. /Facebook/Susilo Bambang Yudhoyono

JURNALSUMSEL.COM – Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau kerap disapa SBY baru-baru ini memamerkan lukisan hasil ciptaannya sendiri di akun Instagram miliknya @aniyudhoyono.

Lukisan yang dibuat SBY berlatarkan senja dan pemandangan alam yang indah mendapatkan perhatian dari netizen, salah satunya dari seorang selebtwit Zarry Hendrik dalam akun Twitternya. 27 Oktober 2021.

Zarry Hendrik menuangkan kata-kata menyayat hati dan indah dari lukisan yang dibuat oleh SBY.

Saat menuangkan makna dibalik isi lukisan tersebut, Hendrik menempatkan dirinya sebagai SBY yang sedang merindukan belahan jiwanya Ani yudhoyono.

Baca Juga: Jelang Laga Timnas U-23 vs Australia Leg ke-2 Kualifikasi AFC, Garuda Sudah Melupakan Kekalahan Leg pertama

Baca Juga: Ini Penyebab Awal Gatot Nurmantyo Banting HP Didepan Akbar Faizal, Ternyata HP-nya Mainan?

"Saya mohon izin, Bapak SBY, untuk menuang sedikit rangkaian kata yang terinspirasi dari foto Bapak melukis.

Ani, Cintaku, apa kabar kamu di sana selain kamu selalu di hati? Ah, sudah pasti kabarmu teramat baik, karena disanalah tempat terbaik. Di sini, aku baik. Tidak sebaik di sana, tapi aku cukup menikmati, seperti bagaimana mengangkat badan dari duduk ke berdiri, tertawa oleh pertanyaan-pertanyaan cucu-cucu kita, atau tersenyum sepanjang aku memandangi foto zaman kita muda. Iya, aku masih menjadi aku yang kamu kenal.

Siapa aku telah menjadi tidak mungkin terlepas dari aku yang mencintaimu. Selalu, dan selalu ku rayakan cinta ini, Cinta yang untukmu. Kekasih, belakangan ini aku suka merayakan cinta dengan melukis. Tetap ada waktu untuk menyanyi dan voli, tentu saja (hehehe), tetapi tahukah kamu betapa luasnya kanvas dapat menampung rindu? Banyak hal yang kutangisi dalam andai-andai kamu masih ada, tetapi senyumanmu di hati ini tidak pernah tidak menemani.

Aku mengayunkan kuas seolah aku menari denganmu, aku menjodohkan warna kesukaan kita, dan setiap setelah lukisannya jadi, aku semakin rindu. Foto-fotomu masih ada, Sayangku. Tersimpan rapi, terawat tak ternilai harganya. Kuharap ku punya hari-hari yang cukup untuk melukis semuanya, sehingga aku semakin mengerti akan betapa baik Tuhan yang melukismu dalam hidupku

Halaman:

Editor: Mula Akmal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x