Pemerintah Siapkan Antisipasi Lonjakan Covid-19 di Libur Panjang Akhir Tahun

- 21 Oktober 2021, 11:05 WIB
Ilustrasi Covid 19. Kepala Diskes Riau klaim ada empat kabupaten yang nihil Covid 19
Ilustrasi Covid 19. Kepala Diskes Riau klaim ada empat kabupaten yang nihil Covid 19 /padrinan/Pixabay

JURNALSUMSEL.COM – Pemerintah siapkan antisipasi lonjakan covid-19 jelang libur panjang akhir tahun 2021.

Meski libur natal dan tahun baru masih terhitung dua bulan lagi, pemerintah sudah menyiapkan strategi khusus untuk meredam kenaikan covid-19.

Dikutip JurnalSumsel.com dari halaman covid.go.id, 20 Oktober 2021.

Pemerintah melalui lembaga/kementerian sedang mempersiapkan strategi khusus untuk meredam lonjakan covid-19 jelang libur panjang akhir tahun.

Baca Juga: Beberapa Perawatan untuk Pudarkan Stretch Mark, Salah Satunya Gunakan Minyak Zaitun

Baca Juga: Hasil Lengkap Liga Champion Pekan Ke-3, Seluruh Tim Inggris meraih kemenangan

Pemerintah membuat strategi yang menekankan prinsip-prinsip sebagai dasar kebijakan.

"Strategi yang disusun diharapkan dapat menjadi dasar kebijakan yang efektif dan inklusif dengan menekankan sejumlah prinsip-prinsip," ujar Prof. Wiku Adisasmito sebagai juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 dalam virtual International Media Briefing di Graha BNPB, Selasa (19/10/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Prinsip-prinsip yang dibuat ditekankan program vaksin lansia dan anak-anak.

“Adapun prinsip-prinsip yang dimaksud diantaranya relaksasi aktivitas diikuti dengan kontrol lapangan yang ketat, meningkatkan angka vaksinasi bagi lansia terutama di daerah aglomerasi dan pusat pertumbuhan ekonomi serta percepatan program vaksinasi untuk anak,” ujar Wiku.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Tubuh agar Tetap Bugar pada Saat Musim Hujan.

Baca Juga: 4 Ide Bisnis Saat Pandemi Covid-19, Anti Kere!

Prinsip selanjutnya yang menekankan protokol kesehatan, menganyaring wisatawan mancanegara, mengawasi kegiatan masyarakat dan membuat obat covid-19.

“Prinsip selanjutnya, melakukan penyaringan berlapis dari wisatawan internasional, lalu pengawasan kegiatan dan edukasi masyarakat oleh pemerintah daerah tentang protokol kesehatan. Serta menjajaki beberapa alternatif pengobatan COVID-19 yang potensial dengan menggandeng produsen asing untuk mendirikan pabrik di Indonesia, seperti molnupiravir dari Merck dan antivirus AT527 dari Roche dan Atea Pharmaceutical,” ujar Wiku.

Masyarakat diminta untuk menaati kebijakan agar tidak ada peningkatan covid-19.

"Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk mematuhi kebijakan pemerintah dan kepada pemerintah daerah untuk dapat memantau dan mengontrol mobilitas warganya sehingga peningkatan kasus dapat dicegah," ujar Wiku.

Baca Juga: Belum Melakukan Vaksin? Intip Cara Pendaftaran Vaksin Terdekat

Baca Juga: Peran Habaib dalam Kelahiran NKRI, UAH : Sangat Pantas Bagi Negara Menghadirkan Hari Maulid Nabi SAW

Pemerintah sampai saat ini masih memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan kasus covid-19.

PPKM terbukti untuk menahan laju peningkatan covid-19, dan mampu mengawasi mobilitas masyarakat.

PPKM juga akan diberlakukan untuk mengantisipasi lonjakan covid-19 pada saat libur natal dan libur tahun baru 2021.

Sampai 18 Oktober 2021, penduduk Indonesia sudah menerima dosis vaksin tahap pertama sebanyak 109.005.627 jiwa, penerimaan dosis vaksin tahap kedua sebanyak 64.008.898 jiwa, dan penerimaan dosisi vaksin tahap ketiga sebanyak 1.078.155 jiwa.

Pandemi covid-19 masih berlangsung, jangan lengah, tetap waspada, dan patuhi protokol kesehatan.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: Covid.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x