Menurut dia, dari total 130 juta dosis vaksin yang tersedia di Indonesia, 68 juta dosis di antaranya sudah didistribusikan ke seluruh daerah.
Sebanyak 50 persen dosis vaksin Covid-19 didistribusikan ke 7 provinsi di Jawa dan Bali. Sebab, angka kasus di wilayah itu yang cukup tinggi. Sisanya disebar ke 27 provinsi di luar Jawa dan Bali.
"Otomatis pembagiannya akan berbeda-beda. Memang jumlah vaksin yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan kita, karena vaksin datangnya bertahap," katanya.
Di samping itu, kata dia, jumlah vaksin yang didistribusikan menuju fasilitas pelayanan kesehatan di daerah disesuaikan dengan perhitungan seperti laporan stok vaksin hingga kecepatan laju penyuntikan.
Baca Juga: Aneh Tapi Nyata! 7 Fakta Psikologi yang Sering Terjadi Pada Manusia di Kehidupan Sehari-Hari
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sudah 61 juta penduduk yang menerima vaksin. "Dari 68 juta dosis vaksin yang terdistribusi itu pasti ada sisa, mungkin sekira 5 persenan," katanya.
Dia mengatakan, Bio Farma masih menyimpan sekira 65 juta juta dosis vaksin, 30 juta di antaranya berbentuk bahan baku yang sedang dalam proses produksi hingga empat pekan ke depan.
"Sebanyak 30 juta dosis lagi dalam proses pengujian mutu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan," katanya.
Ia mengatakan, Indonesia dijadwalkan menerima vaksin Sinovac dan AstraZeneca setiap bulan. Pada Agustus 2021, Indonesia dijadwalkan menerima tambahan 15 juta dosis vaksin Sinovac.